JAKARTA, iNewsTangsel.id - Meorient Exhibition International akan kembali mengadakan pameran business to business (B2B) berskala internasional untuk kedua kalinya tahun ini, mulai tanggal 4 hingga 7 Juni 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Pameran yang berlangsung selama empat hari ini akan berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya karena melibatkan lebih banyak industri. Terdapat total delapan sektor atau industri yang berpartisipasi, termasuk permesinan, pendidikan, tekstil, elektronik, peralatan rumah tangga, bahan bangunan dan dekorasi, kebutuhan ibu dan bayi, serta teknologi energi baru.
"Pameran kali ini akan menjadi yang terbesar karena mencakup berbagai sektor dan memanfaatkan seluruh ruang pameran di JIExpo Kemayoran Jakarta. Terdapat pameran Machinex yang menampilkan peralatan dan mesin industri, pameran tekstil atau Intex, pameran alat pendidikan atau CIEIE, pameran peralatan rumah tangga atau Homelife Expo, pameran bangunan dan dekorasi atau BD Expo, peralatan produk ibu dan anak atau ABC&Mom, Appliance & Electronic Show (AES), serta Power and New Energy," kata Larissa Zhou, Managing Director Meorient Exhibition International dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 27 Mei 2024.
Larissa menjelaskan bahwa Meorient bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai untuk menyediakan jalur hijau di Bea Cukai Bandara Jakarta, memberikan layanan cepat dan mudah bagi perusahaan peserta pameran dan produk yang mereka bawa. Hingga Mei ini, terdapat 871 perusahaan dengan 1.218 stan yang akan berpartisipasi dalam pameran ini, menampilkan ribuan produk, teknologi, dan inovasi terbaru.
Beberapa produk yang akan ditampilkan meliputi mesin pemrosesan makanan, forklift, mesin pengemasan, mesin pertanian, logistik, peralatan industri, serta peralatan dan perlengkapan pendidikan seperti papan tulis digital, meja dan kursi, proyektor, hingga kebutuhan laboratorium, dan lain-lain.
“Semua pemasok ini siap bertemu dengan pabrikan, importir, distributor, atau pengecer di Indonesia untuk bekerja sama atau memasarkan kembali produk mereka ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar Larissa.
Larissa juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada para peserta pameran, baik dari dalam maupun luar negeri, yang bergabung pada kesempatan kali ini. Ia juga berterima kasih atas dukungan dari berbagai asosiasi dan lembaga lain yang terlibat. Larissa menegaskan bahwa Meorient berkomitmen untuk membangun relasi yang lebih dalam dan saling menguntungkan bagi semua pihak.
“Kami senang dan bersemangat karena setiap pameran yang kami selenggarakan selalu didukung oleh banyak instansi, asosiasi, dan komunitas terkait di masing-masing sektor. Dukungan datang dari KADIN, Packaging Development Federation (PDF), Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), Komunitas Percetakan Indonesia (KOPI Grafika), Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Gabungan Industri Pengerjaan Logam & Mesin Indonesia (GAMMA), Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPPBI), Asosiasi Perusahaan Komoditi Elektronik (APKONIK), Federasi Teknik Informasi Indonesia (FTII), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI), dan lainnya,” kata Larissa.
Mahendra Rianto, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), berharap pameran oleh Meorient ini dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri logistik di Indonesia yang sedang mengalami perkembangan signifikan. Pertumbuhan ini didorong oleh pemulihan pasca-pandemi dan peningkatan kegiatan ekonomi, termasuk pemilu dan e-commerce. Berdasarkan data dari Supply Chain Indonesia, pada tahun 2024, sektor ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik.
“Dukungan kami terhadap pameran ini mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan standar dan kapabilitas logistik di Indonesia, yang akan memberikan manfaat langsung kepada seluruh sektor industri. Kami memperkirakan kontribusi sektor logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan lebih tinggi lagi pada tahun ini. Peluang terbesar diperkirakan ada di industri pengolahan, makanan dan minuman, pertambangan, kehutanan, perikanan, pertanian, otomotif, UMKM, dan perdagangan online,” kata Mahendra Rianto.
Ketua Umum Gabungan Industri Pengerjaan Logam & Mesin Indonesia (GAMMA), Dadang Asikin, menyatakan sangat menantikan pameran ini. Dadang menyebutkan bahwa GAMMA telah mendukung pameran Meorient sejak penyelenggaraan pertamanya di Indonesia.
“Pamerannya selalu ramai dan sangat bermanfaat bagi industri. Berbagai mesin dihadirkan, mulai dari mesin untuk industri rumah tangga hingga mesin untuk mega proyek. Ini adalah etalase yang lengkap, menarik, dan seru. Bagi industri permesinan dalam negeri, acara ini menjadi tolok ukur kemampuan dan teknologi industri permesinan yang berkembang di tingkat global, sehingga industri dalam negeri bisa mengikuti,” kata Dadang.
Dukungan lain untuk Meorient juga disampaikan oleh Ketua Umum Packaging Development Federation (PDF), Teguh Maianto. Menurutnya, pameran ini bukan hanya tentang memperlihatkan kemajuan teknologi dalam mesin industri manufaktur, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkan momentum untuk memajukan produksi lokal dengan memanfaatkan teknologi dari luar guna meningkatkan daya saing industri kita di kancah global.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait