JAKARTA, iNewsTangsel.id - Grup musik PADI Reborn bakal mengguncang Geopark Meratus pada rangkaian hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-74 dalam event bertajuk Meratus Geopark Great Culture Carnival (MGGCC) 2024. Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Geopark Meratus ini akan berlangsung pada 20–21 Agustus dengan mengusung tema “Ungkapkan dengan Sasirangan”.
Pagelaran akbar sebagai wahana kolaboratif ini akan melibatkan berbagai entitas untuk mempresentasikan dan menggaungkan kekayaan nilai-nilai warisan geologi, hayati dan budaya Geopark Meratus. Ragam seni budaya dari suku Banjar dan Dayak akan memukau banyak pasang mata. Dalam rangkaian event ini juga akan digelar pemecahan rekor muri dengan bentangan Sasirangan terpanjang yaitu dengan panjang bentangan 5,7 km.
“Pemecahan Rekor muri ini merupakan inisiasi dari Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan, Ibu Hj. Raudatul Jannah S.KM., M.Kes, dan menjadi bentuk apresiasi serta eksposur kolaborasi dalam pelestarian warisan budaya Geopark Meratus, yakni Kain Sasirangan yang mana telah mendapatkan pengakuan Hak Indikasi Geografis Kalimantan Selatan dari Kemenkumham RI pada 7 Juni 2024 lalu,”kata Hanifah Dwi Nirwana, Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).
Adapun kain sasirangan ini nantinya akan dibentang pada kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru dan akan membentuk formasi kelayangan dandang atau layang-layang dandang, sebuah permainan tradisional masyarakat Banjar yang sampai saat ini masih dimainkan serta sering dilaksanakan kegiatan dalam bentuk event Festival Kelayangan Dandang.
Dalam rangkaian event Meratus Geopark Great Culture Carnival (MGGCC) ini juga akan diadakan expo yang akan diisi oleh berbagai element masyarakat serta SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Dimana dalam expo ini akan menyuguhkan berbagai macam produk UMKM yang dihasilkan oleh peserta expo, seperti UMKM partnership geopark meratus yang menghadirkan geoproduk mereka, juga booth-booth kuliner dengan suguhan masakan-masakan tradisional masyarakat Banjar dan Dayak.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait