JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dekarbonisasi sistem energi sebagai upaya memenuhi Perjanjian Paris akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda.
Dekarbonisasi sistem energi menuju net zero emission (NZE) ini membatasi suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius.
Menurut penelitian IESR tentang dekarbonisasi energi di Indonesia, sektor kelistrikan berpotensi menciptakan hingga 3,2 juta lapangan kerja pada tahun 2050.
Jumlah lapangan pekerjaan ini akan bertambah jika strategi dekarbonisasi sistem energi secara komprehensif diterapkan.
IESR menilai potensi terciptanya lapangan pekerjaan baru ini memerlukan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian.
Untuk itu diperlukan dukungan kebijakan yang strategis untuk mendorong pelatihan vokasi dan perguruan tinggi sehingga transisi energi mampu menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, pada Webinar “Road to Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD): Menakar Kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia dalam Proses Transisi Energi”, menyoroti fenomena tingginya tingkat pengangguran terbuka yang didominasi oleh Gen Z (kelompok umur 15-24 tahun).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait