4. Penggantian 800 MW PLTU dengan pembangkit berbasis gas.
5. Implementasi Co-Firing Biomassa pada 46 PLTU, dengan target mencapai 52 PLTU pada tahun 2025.
6. Proses de-dieselisasi untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan kapasitas mencapai 1 GW di berbagai daerah.
7. Pelaksanaan perdagangan karbon (carbon trading) di 55 PLTU dengan volume perdagangan sebesar 5,62 juta ton CO2.
8. Pengembangan 21 GW pembangkit EBT dalam program RUPTL terhijau (The Greenest RUPTL).
"Dengan langkah-langkah ini, PLN diproyeksikan mampu menghindari atau mengurangi emisi sebesar 3,7 miliar ton CO2 hingga tahun 2040. Lebih dari 75 persen kapasitas pembangkit PLN pada saat itu akan berasal dari energi terbarukan," tambahnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait