Steffano mengungkapkan, Maybank Indonesia pada tahun 2024 menargetkan pertumbuhan pembiayaan UMKM serta pengembangan pembiayaan digital sejalan dengan misi Humanising Financial Service. Dengan kemitraan bersama Batumbu, Maybank Indonesia menargetkan perluasan pasar pembiayaan segmen UMKM, terutama bisnis Financial Supply Chain Management (FSCM) yang terus menunjukkan pertumbuhan pesat belakangan ini.
“Kami juga menyasar para pelaku UMKM yang merupakan distributor dan/atau supplier dengan skema channeling untuk memberikan akses dan solusi finansial kepada UMKM Indonesia,” kata Steffano.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Batumbu Tan Glant Saputrahadi menuturkan kemitraan dengan Maybank Indonesia ini menambah kemampuan Batumbu untuk mendukung layanan keuangan digital sekaligus memberikan kemudahan akses kepada pelaku usaha sektor UMKM.
Glant menyebutkan hal ini sejalan dengan visi dari Batumbu untuk meningkatkan pembiayaan ke pengusaha UMKM. “Visi kami adalah melakukan pembiayaan yang signifikan untuk UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Indonesia,” ujar Glant.
Batumbu adalah perusahaan Fintech Lending yang berfokus ke pembiayaan produktif. Batumbu berfokus untuk mengembangkan potensi dan aspirasi UMKM Indonesia melalui sinergi ekosistem yang berkelanjutan. Batumbu, sebagai platform pembiayaan UMKM digital di Indonesia, telah mencetak laba bersih selama lebih dari 2 tahun, sambil secara konsisten menumbuhkan pencapaian EBITDA di atas +50% dari tahun ke tahun.
Kemitraan strategis tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk pertumbuhan UMKM Indonesia yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. “Kolaborasi ini kami harap juga dapat mempertajam solusi Bank untuk para pelaku UMKM dalam menciptakan dampak yang positif terhadap bisnis mereka dan sektor UMKM Indonesia secara umum,” tutup Steffano.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait