JAKARTA, iNewsTangsel.id - Transformasi BUMN di sektor pariwisata semakin menunjukkan taringnya, dengan Sarinah sebagai salah satu simbol keberhasilan. Di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir, revitalisasi Sarinah pada tahun 2022 telah mengubah pusat perbelanjaan modern pertama Indonesia ini menjadi destinasi favorit turis mancanegara. Jumlah pengunjung melonjak drastis dari 1.000 orang per hari menjadi 30.000, mengukuhkan Sarinah sebagai magnet baru bagi wisatawan.
Direktur Komersial PT Sarinah, Selfie Dewiyanti, mengungkapkan bahwa turis dari berbagai negara seperti Jepang, Korea, hingga India, kini menjadikan Sarinah sebagai destinasi utama saat berkunjung ke Jakarta. Bahkan rombongan penumpang kapal pesiar pun tidak mau ketinggalan untuk merasakan pengalaman unik yang ditawarkan Sarinah.
“Kami terus memperluas jaringan toko di destinasi wisata unggulan, seperti Candi Prambanan, Pantai Sanur, hingga Jalan Braga di Bandung, dan kini sedang bersiap ekspansi ke Perth dan Amsterdam,” ujar Selfie dalam Media Briefing di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024).
Tak hanya Sarinah, transformasi sektor penerbangan juga mendapat perhatian besar. Ridha Farid Lesmana, Direktur Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset, menjelaskan bahwa mereka telah mendukung pemulihan industri penerbangan melalui suntikan dana Rp725 miliar untuk restorasi armada Garuda Indonesia. Hasilnya, frekuensi penerbangan meningkat, dengan penambahan rute-rute strategis seperti Jakarta-Sydney, Denpasar-Melbourne, hingga Manado-Denpasar.
“Pemulihan Garuda tidak hanya menguntungkan sektor penerbangan, tapi juga menghubungkan daerah wisata di Indonesia dengan pasar global, membuka peluang ekonomi baru bagi daerah-daerah wisata,” tegas Ridha.
Taufan Rahmadi, pakar strategi pariwisata nasional, menilai bahwa BUMN memainkan peran penting dalam membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta harus diperkuat untuk mempercepat kebangkitan pariwisata Indonesia pascapandemi.
“Dengan dukungan kuat dari BUMN seperti InJourney, kita dapat fokus pada peningkatan kualitas pelayanan, infrastruktur, serta pelestarian budaya dan lingkungan. Pariwisata Indonesia punya potensi besar menjadi sektor berdaya saing global,” ujarnya.
Optimisme Taufan selaras dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas nasional. Dengan kolaborasi erat antara BUMN dan sektor swasta, masa depan pariwisata Indonesia diyakini akan semakin gemilang, membawa dampak positif bagi ekonomi nasional dan daerah wisata.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait