JAKARTA, iNewsTangsel.id - Batik Indonesia kembali menampilkan pesonanya di pasar global berkat dukungan teknologi digital, terutama platform e-commerce. Pembatik asal Pekalongan, Assojar Fashion, mengalami peningkatan omzet hingga 250% sepanjang tahun 2024, dengan ekspor ke berbagai negara, termasuk Malaysia dan Singapura. Kesuksesan ini juga berdampak positif pada peningkatan lapangan kerja, dengan bergabungnya 70 perajin lokal untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat.
Dalam talk show "Membawa Warisan Budaya Mendunia" yang diadakan pada perayaan Hari Batik Nasional 2024, Harry, Pendiri Rumah Batik Pal Batu, dan Lukmanul Hakim, Pendiri Assojar Fashion, menyoroti pentingnya peran teknologi dalam melestarikan dan mempromosikan batik di tingkat global. "E-commerce telah membuka jalan bagi kami untuk menjangkau konsumen dari berbagai negara, menjaga relevansi batik di tengah tren fesyen modern," kata Harry.
Rumah Batik Pal Batu telah menjadi pusat edukasi dan pelatihan bagi masyarakat yang ingin belajar membatik. Harry juga mengungkapkan bahwa semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang tertarik untuk mengenakan dan mempelajari batik. “Dengan kemudahan akses di platform e-commerce, batik kini semakin populer dan menjadi pilihan fesyen sehari-hari,” tambahnya.
Sementara itu, Lukmanul Hakim berbagi kisah sukses Assojar Fashion yang berawal dari modal Rp500.000 pada tahun 2016. Berkat inovasi dan partisipasi dalam berbagai program kampanye Shopee, seperti Shopee Pilih Lokal dan Ramadan Sale, omzet Assojar Fashion meningkat drastis. “Shopee adalah platform yang tepat untuk memperluas bisnis kami. Selain peningkatan penjualan, kami juga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi warga lokal Pekalongan,” jelas Lukman, Minggu (6/10/2024).
Lukman menambahkan bahwa hampir 30% pendapatan Assojar Fashion berasal dari promosi melalui Shopee Affiliate Marketing Solution. Dengan mengikuti Program Ekspor Shopee, 75% produk ekspornya didominasi oleh pembeli dari Malaysia.
Batik Mendunia Melalui Inovasi Digital Kisah sukses Assojar Fashion mencerminkan dampak positif teknologi digital terhadap pelestarian budaya lokal. Program Ekspor Shopee, yang telah membantu 26 juta produk UMKM diekspor sejak 2019, menjadi salah satu kunci utama dalam membawa produk batik Indonesia ke kancah internasional. "Kami berharap dapat terus berkembang dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa, sekaligus memperluas akses pasar global," tutup Lukman.
Keberhasilan para pelaku UMKM batik dalam memanfaatkan teknologi menunjukkan bahwa dengan inovasi digital, batik Indonesia semakin mendunia, menjangkau pasar global, dan menjadi ikon fesyen yang relevan di berbagai kalangan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait