JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kesehatan mental adalah isu serius yang memerlukan perhatian khusus, dengan peran penting keluarga dan lingkungan yang sehat untuk mendukung perkembangan dan kesejahteraan mental anak. Dalam rangka melindungi kesehatan mental anak dan remaja, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyediakan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang saat ini telah mencapai 301 pusat di seluruh Indonesia.
“Puspaga diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan konseling awal, sekaligus memberikan rujukan ke layanan kesehatan mental dan psikososial,” ujar Wakil Menteri KPPPA Veronica Tan dalam peluncuran Program Kesehatan Mental TikTok bersama WHO di Indonesia, Kamis (14/11/2024).
Deputi Perwakilan WHO untuk Indonesia, Momoe Takeuchi, menyatakan bahwa secara global, gangguan mental menjadi penyebab 1 dari 6 tahun hidup dengan disabilitas. Penderita gangguan mental yang parah bahkan meninggal 10 hingga 20 tahun lebih awal dibandingkan populasi umum. Di Indonesia, dampak dan beban ini juga saling berkaitan.
“Media sosial memiliki risiko dan peluang bagi kesehatan, terutama kesehatan mental kaum muda. Untuk menangani isu ini, WHO mengumumkan kolaborasi dengan TikTok selama setahun ke depan, yang bertujuan menyediakan informasi kesehatan berbasis sains, termasuk mengenai kesehatan mental, kepada pengguna muda,” jelasnya.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, WHO akan bekerja sama dengan jaringan influencer Fides di Indonesia, yang terdiri dari 11 profesional kesehatan, termasuk spesialis kesehatan mental, dokter anak, dokter kulit, ahli olahraga, dokter kandungan, dan pakar gaya hidup.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait