Menurutnya peristiwa pembacokan terjadi beberapa saat dimulainya pemungutan suara. Pelaku tiba-tiba mendatangi dan membacok korban yang berada di dalam area TPS.
"Tidak ada yang curiga sama sekali bakal seperti ini. Senjata tajam yang dipakai bacok korban itu pisau kecil yang disimpan di pinggang. Jadi waktu dia masuk TPS, pisaunya tidak kelihatan," kata Herri.
Seusai kejadian, proses pemungutan suara di TPS tetap dilanjutkan. Kades juga memastikan tidak ada reaksi warga lain sebab kasusnya sudah ditangani polisi. "Desa Waduwani dikenal paling aman. Kami juga kaget muncul kejadian seperti ini," ujarnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait