Penanggung Jawab Monev KI Pusat, Handoko Agung Saputro, mengungkapkan dua alasan utama di balik rendahnya keterbukaan informasi di sebagian BP. Pertama, kurangnya komitmen pimpinan BP dalam mengimplementasikan keterbukaan informasi. Hal ini terlihat dari BP yang tidak menjawab atau mengisi kuesioner monev (Self Assessment Questionnaire/SAQ), meskipun mereka telah terdaftar dalam program monev 2024.
"Kami menemukan ada BP yang sama sekali tidak merespon SAQ, padahal mereka sudah teregister untuk mengikuti evaluasi. Ini sangat mengecewakan," ungkapnya.
Kedua, kelemahan tata kelola layanan informasi publik di bawah Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Menurut Handoko, jawaban yang diberikan beberapa BP dalam SAQ terlihat kurang serius dan hanya formalitas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait