"Menu yang disediakan sudah sesuai dengan standar gizi, dan cakupan proteinnya telah terpenuhi. Susu tidak disediakan karena menu sudah mengandung protein ganda," jelasnya.
Todotua juga menambahkan bahwa meski program ini masih memerlukan penyempurnaan, manfaatnya sudah terasa nyata. "Program ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat. Meski membutuhkan waktu untuk penyempurnaan, kita harus mendukungnya karena dampaknya sangat positif," katanya.
Selain memperbaiki gizi, Program Makan Bergizi juga menjadi sarana pembentukan karakter anak-anak. Dalam kegiatan makan bersama, para siswa diajak untuk berinteraksi, mempererat hubungan sosial, dan belajar nilai-nilai kebersamaan.
Program ini turut melibatkan dapur-dapur lokal sebagai penyedia makanan, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar sekolah.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait