"Jadi, bukan hanya pemerintah yang bisa memberikan subsidi. Kami, para orang tua, juga ikut membantu siswa yang benar-benar membutuhkan. Bahkan, ada opsi mencicil atau mengajukan keringanan biaya ke sekolah," jelasnya.
Selain itu, pihak sekolah dan komite juga menetapkan standar ketat bagi penyedia jasa perjalanan, termasuk pemilihan armada transportasi, akomodasi, dan jaminan kesehatan bagi siswa. Jika ada siswa yang sakit, pihak penyelenggara memastikan mereka bisa langsung dipulangkan dengan selamat.
"Kami juga meminta penyelenggara perjalanan untuk memastikan anak-anak tetap menjalankan ibadah selama kegiatan," katanya.
Menolak Himbauan Penghentian KOB
Menanggapi imbauan Kang Dedy agar KOB atau study tour dihentikan, Eko mempertanyakan dasar keputusan tersebut.
"Nggak bisa seenaknya asal ngomong. Ini bagian dari kurikulum, sudah direncanakan jauh-jauh hari, dan mayoritas orang tua serta siswa setuju. Kalau tiba-tiba dihentikan hanya karena ada satu-dua pihak yang keberatan, di mana letak keadilannya? Ini demokrasi macam apa?" tegasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait