KSBSI Soroti Tantangan Implementasi MBG: Distribusi dan Pengawasan Harus Optimal

Ire Djafar
MJH memperkirakan bahwa perputaran ekonomi dari program MBG bisa mencapai Rp500 triliun

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Ketua Umum Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Muhamad Jumhur Hidayat (MJH), mengapresiasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi unggul, baik dari segi fisik maupun intelektual, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

MJH menilai MBG sebagai kebijakan yang mulia karena tidak hanya mengatasi masalah stunting dan kekurangan gizi, tetapi juga meningkatkan kecerdasan serta daya saing masyarakat.

"MBG adalah program luar biasa dalam membangun masyarakat yang cerdas. Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Saat ini, rata-rata standar IQ kita masih berada di angka 78,9, terendah di ASEAN. Ini adalah alarm bagi kita semua. Dengan adanya program makan bergizi gratis, diharapkan anak-anak Indonesia mendapatkan nutrisi yang cukup agar tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan cerdas," ujar MJH,  Jumat (21/2/2025).

MJH menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menolak program ini, tetapi ia mengakui bahwa pelaksanaannya menghadapi tantangan, terutama dalam hal distribusi makanan ke berbagai daerah.

"Kita harus mendukung program ini. Tentu ada hambatan, terutama dalam pendistribusian makanan ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah Indonesia. Negara kita berbeda dengan Singapura yang kecil dan terpusat, sementara Indonesia terdiri dari ribuan pulau, dari Sabang sampai Merauke. Kendala pasti ada, tetapi harus segera diselesaikan," jelasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat agar program ini berjalan dengan transparan dan bebas dari praktik korupsi.

"Jika ada pihak yang mencoba menyalahgunakan atau melakukan korupsi, mereka harus ditindak tegas. Wajar jika ada keuntungan bisnis dalam pengadaan bahan makanan, misalnya 5-10%, tetapi jangan sampai merugikan masyarakat. Program ini harus dijaga agar benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat," tegas MJH.

MJH juga menyoroti dampak positif MBG terhadap perekonomian nasional, terutama bagi petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM di sektor katering.

"Program ini bukan sekadar memberikan makanan sehat secara gratis, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat. Misalnya, Indonesia saat ini hanya mampu memproduksi 100 juta butir telur per hari, sedangkan kebutuhan MBG bisa mencapai 300 juta butir per hari. Ini bisa menjadi peluang bagi peternak untuk meningkatkan produksinya," ungkapnya.

Ia memperkirakan bahwa perputaran ekonomi dari program MBG bisa mencapai Rp500 triliun, yang akan memberikan efek berganda bagi masyarakat.

Untuk memperkuat implementasi MBG, MJH menyarankan agar lembaga-lembaga kredibel seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), serta TNI-Polri turut serta dalam pelaksanaannya.

"Keterlibatan lembaga sosial dan pendidikan yang berpengalaman sangat diperlukan. Muhammadiyah dan NU memiliki jaringan luas hingga ke daerah-daerah, sementara TNI dan Polri bisa berperan dalam memastikan distribusi berjalan lancar," katanya.

Di akhir pernyataannya, MJH menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pekerja di era kepemimpinan Prabowo telah memberikan dampak positif bagi kaum buruh.

"Kami dari kalangan buruh merasakan adanya perubahan kebijakan yang lebih berpihak kepada pekerja. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengawal program makan siang gratis ini agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas," tutupnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network