Menurut Juru Bicara Vatikan, Federico Lombardi hal ini lantaran Paus Fransiskus ingin tinggal dengan komunitas. Keputusannya ini tentu membuat kaget lantaran ia menjadi Paus pertama dalam seratus tahun terakhir yang memilih tinggal di luar Istana Vatikan.
Pilihan Paus Fransiskus untuk tidak tinggal di Istana Vatikan juga mendapat tanggapan dari Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo.
"Wartawan 'membacanya' ini simbol dari pergeseran pola kepimpinan monarki raja menuju kepempinan yang servant leadership atau kepemimpinan yang melayani," kata Suharyo.
Selain itu, Paus Fransiskus memilih mengenakan sepatu hitam, bukan merah seperti tradisi kepausan Gereja Katolik.
Saat masih tinggal di negara asalnya, Argentina, pria bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio itu juga lebih memilih menempati flat sederhana dan masak sendiri makan malamnya, sebuah contoh konkrit keteladanan sikap sederhananya yang patut dicontoh ditengah banyaknya pejabat atau orang kaya yang panjat sosial (pansos atau pamer) dengan harta kekayaan yang dimiliki.