JAKARTA,iNews Tangsel.id- Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia, tahun ini. Adanya inisiasi pembentukan koperasi itu sebagai upaya percepatan pembangunan ekonomi yang berbasis desa.
Akan tetapi, rencana itu menuai kritis. Salah satunya dari Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD) yang meminta rencana ini tidak mengabaikan ekosistem koperasi yang telah lama hadir dan berperan nyata di tengah masyarakat.
“Keberadaan Koperasi Merah Putih, nantinya harus bisa bersinergi dengan koperasi daerah. Jangan sampai mematikan yang sudah ada,” tegas Ketua Umum Induk KUD, Portasius Nggedi, dalam forum Harmonisasi Program Strategis Pemerintah dengan Pusat KUD Seluruh Indonesia, di Jakarta, belum lama ini.
Dia menjelaskan, program ini diluncurkan berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa / Koperasi Merah Putih. Pemerintah ingin koperasi hadir sebagai pusat layanan ekonomi terpadu di desa yang melayani keuangan, kesehatan hingga logistik.
“Sayangnya, ekosistem koperasi yang ada saat ini belum diberdayakan optimal. Volume usaha koperasi saat ini baru sekitar Rp198-205 triliun. Bila dibandingkan dengan PDB Nasional yang mencapai Rp20 ribu triliun, itu cuma menyumbang 1,1 persen. Artinya secara keseluruhan, koperasi sangat kecil sumbangannya bagi perekonomian nasional,” ungkap dia.
Editor : Hasiholan Siahaan