Dikutip dari NPR, Selasa (6/5/2025), Proses ini diawali dengan Misa Pro Eligendo Romano Pontifice sebagai bentuk doa bersama untuk memohon bimbingan Roh Kudus.
Setelah itu, para kardinal memasuki Kapel Sistina dalam prosesi khidmat dan mengucapkan sumpah untuk menjaga kerahasiaan dan tidak terpengaruh intervensi pihak luar.
Seluruh kardinal akan menandatangani sumpah kerahasiaan dan pengasingan terlebih dahulu sebelum melaksanakan pemungutan suara. Selain itu, mereka juga mengumpulkan ponsel selama proses konklaf berlangsung.
Ketika memasuki pemungutan suara, setiap kardinal akan diberikan meja yang di atasnya terdapat pena dan setumpuk kertas suara yang bertuliskan "Eligo in summum pontificem". Kata-kata tersebut memiliki arti, "saya memilih sebagai Paus tertinggi".
Selepas itu, para kardinal akan menulis nama pilihan masing-masing, melipat kertas menjadi dua bagian, lalu meletakkannya di dalam guci perunggu. Para kardinal juga dibagikan tugas untuk menjadi pengawas, infirmari, dan revisi. Setiap hari, ada 3 pengawas, 3 infirmari, dan 3 revisi yang dipilih dengan cara undian.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait