“Kolaborasi ini sangat berarti. Selain membantu pemasaran, kami juga mendapat pendampingan dan akses ke pasar kurban yang luas. Untuk itu, saya mengajak generasi muda untuk tidak malu terjun ke dunia peternakan. Karena ada keuntungan nyata dan manfaat sosialnya juga besar,” ujar Yuliani.
Kepala Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Nandrianto Suparno, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan sistem klasifikasi bobot dan harga hewan kurban untuk menjaga kualitas dan keterjangkauan. Hewan domba dikategorikan mulai dari bobot 18–22 kg untuk kelas ekonomis hingga 38–42 kg untuk kelas platinum. Sementara itu, sapi ditawarkan mulai dari harga Rp13.999.000 per ekor, dengan opsi per 1/7 bagian seharga Rp2.090.000.
Nandrianto menyebut bahwa hingga pertengahan Mei 2025, sekitar 100–200 ekor hewan telah terjual dan siap untuk didistribusikan ke berbagai wilayah 3T di Lampung, seperti Lampung Utara, Selatan, Timur, Tanggamus, dan Pesawaran.
“Melalui program ini, kami tidak hanya menyalurkan hewan kurban, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi peternak lokal agar lebih mandiri dan mampu bersaing,” tutup Nandrianto.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait