JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sumitro Institute resmi diperkenalkan dalam soft launching yang digelar bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Lembaga ini digagas oleh para alumni lintas kampus yang tergabung dalam Perhimpunan Murid Prof. Sumitro Djojohadikusumo, sebagai wadah untuk menghidupkan kembali pemikiran ekonomi pembangunan Sang Begawan Ekonomi, yang kini dikenal dengan istilah Sumitronomics.
Mengangkat tema “Prolog Sumitronomics: Pembangunan untuk Ekonomi & Ekonomi untuk Pembangunan,” acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wamen Perumahan Fahri Hamzah, ekonom UI Fithra Faisal Hastiadi, dan Ketua ILUNI FEUI Dr. Ubaidillah Nugraha.
Guru Besar UGM Prof. Dr. Anggito Abimanyu menegaskan pentingnya pemikiran Sumitro dalam menempatkan ekonomi sebagai alat pembangunan manusia. “Prof. Sumitro bukan milik satu kelompok, ia milik bangsa,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).;
Senada, Fahri Hamzah menyebut Sumitro sebagai pengusung ekonomi yang menyentuh desa, koperasi, dan pengentasan kemiskinan. Sementara Fithra menyoroti nilai inklusivitas dalam setiap gagasannya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut menekankan warisan intelektual Sumitro, yang sejak awal kemerdekaan telah menulis lebih dari 100 karya, termasuk buku Ekonomi Pembangunan pada 1955—dianggap sebagai salah satu yang paling awal dalam disiplin tersebut, bahkan mendahului Arthur Lewis.
Sumitro Institute yang berlokasi di Cibubur telah dirintis sejak Januari 2024 sebagai ruang diskusi bagi komunitas Catra Sangha Djojohadikusumo. Selain pelestarian karya-karya Prof. Sumitro, lembaga ini juga menyiapkan rangkaian acara menuju grand launching, termasuk seminar nasional Hari Koperasi 2025 dan dialog internasional menyambut 80 tahun kemerdekaan RI.
“Sumitro selalu menekankan bahwa inti pembangunan adalah martabat manusia dan kemerdekaan,” ujar Thomas Djiwandono menutup acara.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait