JAKARTA,iNewsTangsel.id-Ajang apresiasi tertinggi bagi insan musik tanah air AMI Awards tahun ini kembali digelar dan akan memasuki edisi ke-28. AMI Awards telah menjadi cermin dari dinamika, dan semangat zaman yang memberikan ruang seluas luasnya bagi pelaku industri musik Indonesia multi atau beragam genre.
Hadir dalam acara ini Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Giring Ganesha, serta jajaran pejabat Kementerian dan pengurus AMI Candra Darusman, termasuk Irjen Fryda Lucyana, Dirjen Diplomasi Kebudayaan Endah T.D. Retnoastuti, Direktur Musik Syaifullah Agam, dan Staf Khusus Menteri, Nissa Rengganis.
Dalam penyelenggaraan tahun ini, sekaligus menandai tiga tahun berturut Kementerian Kebudayaan RI, atau yang dulu masih dalam lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung penganugerahan AMI Awards yang semakin berkembang secara genre dan kategori mengikuti perkembangan jaman digital saat ini.
“Ini dedikasi yang luar biasa untuk musik Indonesia. Kita sudah melihat transformasi besar dalam lanskap musik di tanah air. Dari era kaset, CD, dan sudah di era digital sejak 20 tahun terakhir. Dari kategori yang disampaikan Mas Candra, tahun lalu sudah 60-an kategori, tahun ini ada 2 tambahan, ini menunjukkan begitu kaya dan beragamnya musik Indonesia. Selain genre, juga pelakunya,” ujar Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon disela sela jumpa pers AMI Awards 2025 di Kementerian Kebudayaan, kawasan Sudirman, Kamis (5/6/2025).
Pernyataan Fadli Zon ini bukan sekadar basa-basi atau isapan jempol semata. Hingga 2024, tercatat 5.049 lagu telah terdaftar di ajang ini. Jumlah tersebut menunjukkan meningkatnya ruang bagi semua genre dan kelompok budaya untuk berekspresi.
Fadli Zon menyebut AMI sebagai “Grammy Awards versi Indonesia” yang mampu memantik daya cipta dan apresiasi lintas generasi. Ia juga menyoroti pentingnya ruang bagi musik tradisi dan musical play seperti keroncong dan dangdut.
Menariknya tahun ini, mengikuti perkembangan musik tahun ini, AMI Awards menambahkan dua kategori baru, musik kontemporer terbaik dan vocal director terbaik. Ini akan melengkapi daftar kategorisasi AMI Awards yang saat ini setidaknya telah memiliki 60 kategori.
Ketua Umum Yayasan AMI, Candra Darusman, menyatakan kategorisasi AMI Awards memang bisa dinamis tergantung pada masanya. Di tiap tahunnya, bisa jadi ada yang ditambahkan atau ditiadakan, mengingat salah satu syarat dikompetisikan di AMI Awards minimal harus ada lima karya di kategori tersebut. Oleh karena itu, tahun ini hadir 2 kategori baru.
“Penambahan atau pengurangan kategori juga bergantung pada produktivitas insan musik. Ada kategori yang pernah booming lalu berkurang, dan ada yang baru juya. Tahun ini ada yang kami tambahkan, yakni kategori musik kontemporer dan vocal director,” kata Candra Darusman.
Keyboardis band Chaisero dan Karimata ini menekankan bahwa Ami Awards ini merangkul segala macam genre tidak hanya yang sedang happening di industri dan juga karya kualitas bagus seperti halnya musisi termasuk musik tradisi dan bentuk penghargaan non piala bagi musik atau musisi tradisional dedikasi mereka dalam membuat musik
“Meski musik tradisi kurang happening tapi jangan dilupakan dan juga peran pelatih vokal kita sudah lama berkecimpung dunia musik rekaman peran pelatih vokal sangat penting dengar rekaman penyanyinya makanya kami hadirkan dua kategori baru ini,”tuturnya.
Candra menilai bahwa musik kontemporer selama ini mungkin kurang mendapat perhatian dari kita semua. Dengan kategori ini, diharapkan bisa memberikan perhatian lebih. Sementara itu kami juga ingin memberikan perhatian pada vocal director atau pelatih vokal.
“Kalau kita dengar hasil rekaman penyanyi, selain dari musiknya, peran vokal juga sangat vital. Sehingga penyanyi bisa memberikan yang terbaik. Oleh karena itu kami juga memberikan penghargaan untuk pelatih vokal,” jelas Candra.
Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Giring Ganesha Djumaryo menilai adanya tambahan kategori vokal directing yang dinilainya begitu penting bagi seorang musisi karena bisa menjadi teman diskusi bagi seorang musisi atau vokalis yang mampu mempercantik atau memoles bakat atau talenta sang vokalis musisi yang tak disadarinya.
“Saya beri contoh kenapa vokal directing penting sebagai vokalis Nidjidari album pertama sampe ketiga tidak pakai namun realitanya dalam proses bernyanyi dan rekaman butuh akhirnya untuk album Nidji ke empat keatas sampai soundtrack pakai vocal director sangat penting apalagi jadi teman diskusi yang membuat 3 lagu sebelumnya vocal director Kamga mereka melihat dan mendengar apa yang kita gak dengar,”jelasnya.
Perwakilan tim sidang kategorisasi AMI Awards 2025 Syaharani menambahkan, penambahan kategorisasi dan genre di AMI Awards pada tiap tahunnya semakin melengkapi keberagaman musik Indonesia. Syaharani sendiri sudah 10 tahun bergabung di tim ini di AMI Awards.
“Di kategorisasi ini saya melihat dalam pendaftarannya sudah semakin berkembang, bisa menarik lebih banyak. Setiap tahun juga tambah banyak dan baik. Seluruh musisi akan merasa bebas berkarya, memilih berbagai macam genre, tidak selalu yang industrinya sudah besar,”ucapnya.
“Semoga AMI Awards lebih jadi pemicu kreativitas musisi sehingga bisa berkarya lebih giat dan punya mutu yang mewakili wajah musik Indonesia di dalam negeri dan kancah internasional,”sambung Syaharani.
Pendaftaran AMI Awards 2025 dibuka sejak 27 Mei hingga 5 Juli 2025 untuk lagu yang dirilis pada periode 1 Juli 2024–30 Juni 2025.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman: manage.ami-awards.com/label. Lagu-lagu yang masuk akan melalui proses kategorisasi oleh tim profesional.
Editor : Hasiholan Siahaan