JAKARTA, iNewsTangsel.id - Upaya perbaikan sistem layanan kesehatan terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel). Tak hanya fokus pada pengobatan, Dinkes kini menempatkan pencegahan dan promosi kesehatan sebagai prioritas utama, diiringi peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia di tingkat pelayanan dasar.
Kepala Dinkes Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, menyebut optimalisasi standar pelayanan minimal dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat sebagai dua fokus utama jelang tahun 2026. “Kami terus memperbaiki indikator pelayanan, termasuk yang sudah tercapai tahun lalu, agar kualitasnya semakin meningkat,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).
Penguatan juga dilakukan dari dalam, mulai dari pelatihan tenaga kesehatan hingga perbaikan infrastruktur di puskesmas dan rumah sakit. Di sisi lain, program Universal Health Coverage (UHC) terus didorong agar seluruh warga bisa mengakses layanan kesehatan tanpa hambatan biaya.
“UHC adalah strategi utama untuk menghadirkan keadilan dalam akses layanan kesehatan. Tidak boleh ada yang tertinggal,” tegas dr. Allin.
Dinkes juga menjalankan berbagai program promotif dan preventif, salah satunya Program Asta Cintapal, yang mencakup edukasi gizi, penanggulangan TBC, hingga layanan cek kesehatan gratis di puskesmas. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, layanan ini telah menjangkau lebih dari 1.000 peserta di 35 puskesmas. Namun, angka ini masih di bawah target harian 30 peserta per fasilitas.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini. Pemeriksaan rutin adalah kunci mencegah penyakit sejak dini,” kata dr. Allin.
Tak berhenti di layanan dasar, inovasi juga menyentuh tingkat rumah sakit. RSU Kota Tangerang Selatan kini memiliki layanan Patologi Anatomi modern, yang berperan penting dalam deteksi penyakit berat seperti kanker melalui analisis jaringan tubuh.
“Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal menyelamatkan nyawa lewat diagnosis yang akurat dan cepat,” ujar dr. Mieke Marindawati, Spesialis Patologi Anatomi RSU Tangsel.
Menurut dr. Mieke, keberadaan layanan ini membuat proses diagnosis lebih efisien dan membantu tim medis menentukan langkah penanganan yang tepat, terutama untuk pasien penyakit kronis.
Dinkes Tangsel berharap, melalui kombinasi antara perluasan akses, peningkatan mutu layanan, dan pemanfaatan teknologi medis, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan mandiri. Program-program yang dijalankan bukan sekadar intervensi jangka pendek, tetapi bagian dari pembangunan sistem kesehatan yang berkelanjutan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait