Program Cerdas Pilah Plastik Berhasil Kurangi 19 Ton Sampah, Aksi Nyata Kurangi Sampah Plastik

Hasiholan
Anak-anak bukan sekadar korban dari kerusakan lingkungan, tapi bagian dari solusi.

Hasilnya, lebih dari 19 ton sampah plastik—setara lebih dari satu juta botol—berhasil dicegah mencemari lingkungan. Sampah yang terkumpul tidak hanya didaur ulang, tapi juga di-upcycle menjadi produk baru seperti boneka dan kaus. Melalui kemitraan dengan Plastic Pay, program ini bahkan mampu memberikan nilai ekonomi, dengan total imbal hasil kepada masyarakat mencapai Rp 57 juta. Poin dari hasil penukaran sampah bisa dikonversi menjadi saldo digital, memberikan insentif nyata bagi warga yang terlibat.

Namun, tak sekadar urusan teknis pengelolaan, program ini juga menyentuh sisi edukatif. Anak-anak dan remaja yang tergabung sebagai Child Campaigner aktif menciptakan berbagai media pembelajaran kreatif. Permainan ular tangga raksasa, spin wheel “Yes or No,” hingga Tajalo (Tanya Jawab Lompat) menjadi alat bantu mengenalkan bahaya sampah sekaligus cara mengelolanya dengan pendekatan menyenangkan. Mereka juga menyuarakan kampanye di sekolah, berdialog dengan warga, hingga menggelar diskusi dengan pemerintah setempat.

Salah satu gerakan yang diusung bertajuk “Cerdas Pilah Plastik”, menjadi ruang aksi dan edukasi bagi anak-anak untuk menyampaikan pentingnya memilah dan mengelola sampah.

“Melalui kampanye ini, kami ingin menyuarakan bahwa penggunaan plastik berlebih menimbulkan polusi yang mengancam lingkungan tempat anak-anak tumbuh dan bermimpi. Kami ingin semua pihak bergerak bersama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan layak,” ujar Shifa (17), anggota Child Campaigner Jakarta.

Keterlibatan anak dan orang muda dalam program ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya penerima dampak, tapi juga aktor perubahan. Aksi sederhana yang mereka lakukan membawa pengaruh besar dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah.

“Anak-anak bukan sekadar korban dari kerusakan lingkungan, tapi bagian dari solusi. Lewat pendekatan edukatif dan partisipatif, kami ingin memberi ruang bagi mereka untuk berkontribusi dan menyuarakan hak atas lingkungan yang sehat dan berkelanjutan,” tutur Leonard Benny Johan, Program Manager Ekonomi Sirkular di Save the Children Indonesia, Jumat (20/6/2025).

Dengan semangat kolaborasi dan aksi nyata, program ini membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil—dari rumah, oleh anak muda, untuk masa depan yang lebih hijau.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network