JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sebuah video viral menunjukkan kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz, melintas di perairan Aceh.
Video berdurasi singkat yang beredar di platform X pada Jumat (20/6/2025) itu memperlihatkan kapal perang raksasa milik Angkatan Laut AS sedang melintasi laut yang diduga berada di sekitar wilayah Aceh. Video tersebut disebut-sebut diambil dari sebuah perahu nelayan.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, membagikan video itu melalui akun resminya di X. Ia juga menyematkan tagar #ViralForJustice, #SaveAceh, dan #SaveIndonesia, yang kemudian memicu berbagai reaksi dari warganet.
Dalam unggahannya, Rieke menyoroti empat hal penting jika benar kapal induk USS Nimitz memang melintas di wilayah perairan Aceh dalam perjalanan menuju Teluk Persia.
Pertama, ia menekankan bahwa keberadaan pulau-pulau di Aceh dan gugusan pulau kecil di Indonesia menyangkut isu kedaulatan, pertahanan, dan keamanan nasional.
Kedua, ia mengingatkan bahwa upaya menyelamatkan pulau-pulau Indonesia tidak boleh sekadar dimaknai sebagai kesempatan membangun resort atau membuka tambang yang menguntungkan oligarki.
Ketiga, menurutnya, wilayah kepulauan Indonesia memiliki nilai strategis dalam konteks geopolitik dan geoekonomi.
Keempat, sudah saatnya Indonesia mengedepankan perspektif geostrategi sebagai negara maritim dalam mengelola pulau-pulau tersebut.
"Masih berpikir hanya soal bangun resort dan buka tambang di pulau?" tulis Rieke dalam unggahannya, Jumat (20/6/2025).
Hingga Jumat sore, video tersebut telah ditonton lebih dari 117.500 kali, dibagikan 292 kali, mendapat 267 komentar, dan disukai sebanyak 630 kali.
Menanggapi kabar itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Tunggul, menjelaskan bahwa Selat Malaka merupakan jalur pelayaran internasional (strait used for international navigation).
"USS Nimitz terakhir kali terpantau mengaktifkan AIS (Automatic Identification System) di wilayah Traffic Separation Scheme (TSS) di utara Belawan pada 17 Juni 2025. Maka, kehadirannya di perairan tersebut termasuk dalam hak lintas damai sesuai dengan UNCLOS 1982," jelas Tunggul.
Ia menambahkan bahwa TNI AL terus melakukan pemantauan melalui sistem pengawasan serta patroli terhadap semua kapal yang melintas di Selat Malaka.
Sebelumnya, diketahui bahwa Angkatan Laut AS telah memindahkan USS Nimitz dari kawasan Indo-Pasifik ke Timur Tengah. Kapal induk yang sebelumnya melakukan operasi rutin di Laut Cina Selatan ini dilaporkan melintasi Selat Malaka dalam rangka penempatan baru di kawasan Timur Tengah akhir pekan lalu.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait