JAKARTA, iNewsTangsel.id - Jumlah populasi lanjut usia terus meningkat secara global, dari 1 miliar jiwa pada 2019 menjadi 1,4 miliar jiwa pada 2030. Indonesia pun tak luput dari tren ini. Data 2024 mencatat, 12% penduduk Indonesia adalah lansia. Angka ini diperkirakan melonjak dua kali lipat pada 2050.
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh alami menurun, kondisi yang dikenal sebagai Age-Related Decline in Immunity (ARDI). Hal ini membuat lansia lebih rentan terhadap infeksi seperti Cacar Api (Herpes Zoster), RSV (Respiratory Syncytial Virus), dan Influenza. Sayangnya, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,5 per 1.000 penduduk menurut data Maret 2024.
Menjawab tantangan tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bersama GSK Indonesia meluncurkan buku saku dan kartu vaksinasi dewasa. Inisiatif ini ditujukan untuk membantu tenaga kesehatan dalam mengedukasi pasien, khususnya kelompok lansia dan dewasa dengan penyakit penyerta. “Kami mengajak seluruh tenaga medis untuk proaktif mengajak diskusi soal vaksinasi dewasa kepada pasiennya,” kata Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, Ketua Umum PP PAPDI, Kamis (17/7/2025).
Senada dengan itu, dr. Hanny Nilasari dari FKUI-RSCM menegaskan pentingnya peran dokter kulit dalam mendeteksi dan memberikan edukasi pada pasien berisiko tinggi terhadap Herpes Zoster.
Data Kelompok Studi Herpes Zoster Indonesia (KSHI) menunjukkan mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia 45–64 tahun. Dari 2.232 kasus yang dianalisis pada 2011–2013, sebanyak 38% terjadi pada kelompok usia tersebut.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait