JAKARTA, iNewsTangsel.id- Menjelang perhelatan Festival Film Wartawan (FFW) 2025, panitia membuka partisipasi publik melalui Lomba Cipta Logo FFW 2025. Lewat kegiatan ini ingin lebih menggemakan lagi sekaligus melibatkan peran serta masyarakat agar semakin dikenal eksistensinya.
Alhasil, Panitia Festival Film Wartawan (FFW) 2025 menggelar ‘Lomba Cipta Logo FFW 2025’. Sebuah ajang yang memberi kesempatan publik untuk kreatif dan menjadi bagian dari sejarah: menciptakan identitas visual dari perhelatan film tahunan yang lahir dari sudut pandang para jurnalis.
Lomba ini bukan sekadar kompetisi biasa. Di baliknya tersimpan semangat besar: menyatukan dunia jurnalistik dan seni rupa dalam satu bingkai kreatif.
Secara garis besar, adanya kompetisi ini pun menjadi ajang awal yang mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam membentuk identitas visual festival film tahunan yang digagas dari sudut pandang jurnalis.
“Festival ini bukan milik satu profesi saja. Kami ingin siapa pun merasa punya ruang dan kontribusi, bahkan dari sisi visual,” ujar Ketua Panitia FFW 2025, Benny Benke di Jakarta, Jumat (18/7).
Dijelaskannya, logo yang dicari bukan sekadar bentuk indah atau warna menarik. Ia harus mampu bercerita tentang FFW yang sejak awal berdiri sebagai ruang apresiasi film dari sudut pandang wartawan.
"Tentang independensi suara jurnalis. Tentang semangat kritik dan cinta pada sinema Indonesia yang kekiniian. Inilah wajah yang akan terpajang di berbagai panggung, spanduk, dan publikasi selama gelaran berlangsung," imbuh Benny.
Karena itu, orisinalitas menjadi syarat mutlak. Logo harus murni hasil kreasi peserta, tanpa bantuan kecerdasan buatan (AI), tanpa plagiarisme.
Panitia juga menekankan pentingnya narasi. Setiap karya harus disertai penjelasan konsep. Desainer diminta tak hanya menggambar, tapi juga berbicara melalui karyanya.
Ditambahkan Benny, tak perlu label profesional untuk ikut serta. Lomba ini terbuka untuk umum, individu maupun kelompok.
"Warna? Tak dibatasi. Gaya? Bebas selama tidak mengandung unsur SARA, pornografi, atau politik. Format digital pun disesuaikan dengan kebutuhan masa kini: cukup dalam PNG atau JPEG beresolusi tinggi, dikirim via Google Drive dengan penamaan file: Nama Pembuat_Judul Logo," ucapnya lagi.
Lomba ini pun dibuka sebagai jembatan awal untuk melibatkan masyarakat sebelum festival digelar. Karena FFW adalah festival jurnalis yang tak bisa lepas dari publik.
Karya logo ini sendiri dapat dikirim mulai 17 Juli hingga 31 Juli 2025, dengan pengumuman pemenang dilakukan pada 6 Agustus 2025. Panitia telah menyiapkan total hadiah Rp15 juta, terdiri dari Rp12 juta untuk logo terbaik versi juri, dan Rp3 juta untuk logo favorit versi publik.
“Logo yang terpilih bukan hanya akan kami pakai, tapi akan menjadi bagian dari sejarah FFW ke depan. Ia akan muncul dalam rilisan pers, panggung acara, backdrop, katalog, bahkan poster-poster resmi,” ujar Benny.
Dalam suasana persiapan yang semakin intens, Lomba Cipta Logo ini pun mencoba memberi warna tersendiri. Bagi banyak orang, ini bisa jadi pintu masuk ke dunia festival bahkan jika mereka bukan pembuat film. Di sinilah seni visual bersua jurnalisme, membentuk wajah baru yang kelak akan dikenang.
“Siapa tahu logo yang kamu buat nanti jadi backdrop dan tersemat di piala saat para sineas pemenang FFW berdiri menerima piala,” pungkas Benny.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait