Hal serupa juga dilakukan oleh Siti (28), rekannya yang kini menjual aneka minuman dingin dan camilan. “Kami tidak tahu sampai kapan kondisi ini akan berlangsung. Gaji harian juga terhenti. Makanya kami coba jualan seadanya, yang penting ada uang untuk makan sehari-hari,” tutur Siti dengan wajah cemas.
Para petugas ini berharap masalah pasokan BBM bisa segera teratasi. Mereka menyadari bahwa berjualan makanan tidak dapat menggantikan pendapatan tetap mereka sebagai petugas SPBU. Namun, situasi ini memaksa mereka untuk kreatif demi bertahan di tengah ketidakpastian.
Pihak manajemen SPBU swasta yang bersangkutan belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kekosongan pasokan ini. Namun, isu yang beredar di kalangan masyarakat menyebutkan bahwa keterlambatan distribusi dari pemasok utama menjadi penyebab utamanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait