JAKARTA, iNewsTangsel.id - Setelah lebih dari satu dekade vakum, Pasar Seni ITB kembali digelar pada 18–19 Oktober 2025, lalu. Bersama Indofood, kali ini membawa tema “Setakat Lekat” yang menggambarkan keterikatan antara dunia fisik dan digital dalam kehidupan masyarakat masa kini.
Head of Consumer Engagement PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Fierman Authar mengatakan, seni adalah bahasa universal yang menyatukan masyarakat. Kehadiran pihaknya di festival ini bukan hanya menghadirkan rasa, tetapi juga pengalaman seni yang bermakna.
“Kolaborasi ini adalah bentuk dukungan kami terhadap perkembangan seni dan budaya Indonesia, sekaligus mempererat kedekatan kami dengan generasi muda, keluarga, dan komunitas kreatif,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Dia mengungkapkan, festival ini pada tahun 2025 menghadirkan sesuatu yang berbeda, yaitu instalasi seni kolaboratif bersama seniman, dosen, sekaligus alumni FSRD ITB, Budi Adi Nugroho.
“Instalasi ini dirancang untuk menampilkan karakter unik setiap brand kami, sekaligus menyatu dengan tema festival ini yang merefleksikan eratnya hubungan antara realitas fisik dan digital,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Adi Nugroho menambahkan, kolaborasi ini membuktikan bahwa seni bisa hadir di berbagai medium, bahkan melalui brand yang sudah akrab di keseharian masyakarat.
“Saya ingin menghadirkan karya yang melekat di ingatan masyarakat. Apalagi, sejumlah produk dari brand ini juga telah lama menjadi bagian dari kehidupan kita,” terang Budi.
Pada kesempatan yang sama, Rekor ITB, Tatacipta Dirgantara mengungkapkan, pasar seni ini merupakan ruang dialog antara seni, sains, teknologi, dan masyarakat. Kehadiran brand ini dengan instalasi kolaboratif ini menunjukkan bagaimana dunia industri dan akademisi dapat saling memperkaya.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait
