Waspada! 66 Balita di Tangsel Kena Campak Rubela Parah

Aries
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan catat 538 kasus suspek campak rubela sepanjang 2025 hingga akhir Oktober, dengan 66 di antaranya positif terkonfirmasi pada anak balita usia 1-4 tahun

TANGSEL, iNewsTangsel - Dinas Kesehatan Tangerang Selatan catat 538 kasus suspek campak rubela sepanjang 2025 hingga akhir Oktober, dengan 66 di antaranya positif terkonfirmasi pada anak balita usia 1-4 tahun yang rentan. Lonjakan ini jadi alarm bagi orangtua di Tangsel untuk segera periksa status imunisasi anak di lingkungan sekolah dan posyandu setempat karena penyakit menular ini bisa penyebarannya cepat.

Mayoritas penderita campak rubela di Tangsel adalah balita dengan imunisasi dasar tidak lengkap atau nihil, menunjukkan celah besar dalam program vaksinasi nasional yang perlu ditutup segera. Kasus positif campak mencapai 66, sementara rubela 9 kasus, buat Dinkes Tangsel gencar sosialisasi untuk cegah ledakan epidemi di kawasan padat penduduk Banten.

Campak rubela disebabkan virus RNA genus Morbillivirus yang sangat kontagius, menyerang hampir 100% anak tanpa kekebalan karena manusia jadi satu-satunya inang alami di alam liar. Penularan lewat udara atau kontak langsung bikin penyakit ini merebak di komunitas Tangsel, terutama musim hujan yang tingkatkan kerumunan di fasilitas kesehatan.

Gejala awal campak rubela yang patut diwaspadai orangtua termasuk demam tinggi di atas 38 derajat Celsius lebih dari tiga hari, disertai batuk pilek dan mata merah berair yang bikin balita rewel. Lalu muncul ruam kemerahan mulai belakang telinga hingga seluruh tubuh, plus bercak Koplik putih keabu-abuan di pipi dalam yang jadi tanda klasik infeksi virus ini.

Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendallin Mahdaniar, ingatkan masyarakat segera bawa anak ke puskesmas jika gejala campak muncul untuk diagnosis dini dan terapi suportif. "Sebagian besar kasus terjadi pada anak usia 1-4 tahun yang memiliki status imunisasi tidak lengkap atau belum mendapatkan imunisasi sama sekali. Angka tersebut tercatat hingga 31 Oktober 2025," kata Allin Hendallin Mahdaniar, Senin (3/11/2025). 

Meski kebanyakan kasus campak rubela sembuh sendiri, balita di bawah lima tahun atau yang malnutrisi berisiko komplikasi serius seperti diare parah, pneumonia, infeksi telinga, hingga ensefalitis yang ancam nyawa. Keterlambatan penanganan bisa picu kebutaan, malnutrisi kronis, atau SSPE langka tapi mematikan, buat vaksinasi jadi senjata utama lawan wabah di Tangsel 2025.

Allin Hendallin Mahdaniar tekankan pencegahan campak rubela lewat vaksin MR yang efektif 97% lindungi anak, imbau orangtua lengkapi jadwal imunisasi dasar tanpa tunda meski buah hati sehat prima. "Campak dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksin campak, termasuk vaksin MR (Measles Rubella), terbukti efektif dalam memberikan perlindungan," ungkap Allin. 

Dinkes mengimbau masyarakat untuk cek status vaksin di fasilitas kesehatan terdekat guna menjaga Tangsel bebas dari ancaman virus mematikan ini.

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network