JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pasar aset kripto mencatat penguatan signifikan sepanjang kuartal III-2025 meski sempat diguncang kebijakan tarif impor 100% yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap produk Tiongkok. Berdasarkan laporan Coingecko 2025 Q3 Crypto Industry Report, kapitalisasi pasar kripto global naik 16,4% atau setara USD563 miliar — menjadi level tertinggi sejak akhir 2021.
Kenaikan ini turut tercermin di Indonesia. Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, menyebut pertumbuhan aktivitas pengguna dalam negeri menunjukkan tren positif. “Dari sisi pengguna baru, kategori Decentralized Exchange (DEX) tumbuh hingga 490% dibanding kuartal sebelumnya, dengan token HYPE mendominasi hampir 70% volume transaksi,” ujar Iskandar di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Ia menambahkan, pengguna lama masih aktif pada aset berkapitalisasi besar seperti ETH, BTC, dan SOL. “Kategori dengan lonjakan transaksi tertinggi adalah Parallelized EVM (+106%), Internet of Things (+102%), dan Centralized Exchange (+43%),” jelasnya.
Sementara itu, laporan Coingecko mencatat rata-rata volume perdagangan harian global mencapai USD155 miliar, naik 43,8% dibanding kuartal II.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga melaporkan nilai transaksi kripto di Indonesia menembus Rp360,3 triliun sepanjang Januari–September 2025.
Iskandar menegaskan, pertumbuhan tersebut menandakan meningkatnya literasi dan kepercayaan publik terhadap aset digital. “Kami berupaya mendukung ekosistem kripto yang sehat dan terlindungi di Indonesia,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
