TANGSEL, iNewsTangsel – Rombongan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, perjalanan mereka menuju Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memicu tanda tanya besar. Apakah ini benar-benar perjalanan dinas atau hanya pelesiran berkedok kegiatan kerja?
Rombongan pejabat tersebut dikabarkan tercatat berangkat sejak Senin (8/12/2025) dan dijadwalkan kembali pada Jumat (12/12/2025).
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kegiatan ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar. Jumlah tersebut dianggap fantastis, terutama ketika Tangsel sedang disorot soal efisiensi APBD serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kritik dari masyarakat pun bermunculan. Salah satunya datang dari Rajasa (31), warga Ciputat, yang menilai langkah Pemkot Tangsel tidak sensitif terhadap kondisi warganya.
“Saya sangat menyayangkan kunjungan pejabat Pemkot Tangsel ke Bandung. Apalagi sedang efisiensi dan jadi sorotan terkait pelayanan publik,” ujar Raja, Kamis (11/12/2025).
Ia menegaskan bahwa perjalanan semacam ini seharusnya bisa dipangkas jika memang tidak mendesak. Menurutnya, pemerintah justru harus fokus pada pembenahan layanan dasar masyarakat, bukan melakukan kunjungan ke luar kota.
Kritik lebih tajam datang dari pengamat kebijakan publik, Miftahul Adib, yang memandang bahwa kegiatan yang disebut sebagai leadership training tersebut tidak memiliki urgensi nyata.
Adib menilai keputusan membawa rombongan pejabat keluar kota bahkan ke luar provinsi di tengah berbagai persoalan daerah, menunjukkan rendahnya empati pemerintah.
“Kebijakan membuat pelatihan leadership itu menurut saya tidak ada urgensinya. Mereka harusnya punya empati, merasa bahwa anak bangsa yang lain itu sedang dirundung musibah,” tegas Adib.
“Soal urgensitas ini tidak ada. Apalagi sampai ke Bandung. Memangnya tidak ada tempat di Tangsel atau Banten? Ini hanya menghambur-hamburkan anggaran saja,” tambahnya.
Menurutnya, kegiatan ini terlihat mengada-ada dan tidak memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja pemerintahan.
Informasi yang beredar menyebut bahwa kegiatan ini berada di bawah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangsel.
Namun, ketika dikonfirmasi wartawan, Kepala BKPSDM Wahyudi Leksono memilih bungkam dan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel, Bambang Noertjahjo, membenarkan adanya kegiatan perjalanan pejabat tersebut.
“Iya, kegiatan leadership character building dari BPKSDM untuk para pejabat di Pemkot Tangsel,” ujar Bambang.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kepemimpinan, pembentukan karakter, dan team work pejabat.
Namun, ketika ditanya mengenai detail agenda dan urgensi kegiatan, Bambang menyerahkan penjelasan lebih lanjut kepada BKPSDM.
"Untuk peningkatan kepemimpinan, pembentukan karakter dan team work pejabat Tangsel. Detailnya bisa di tanyakan ke BKPSDM," tegasnya.
Hingga kini, Pemkot Tangsel belum memberikan penjelasan lengkap mengenai apa saja agenda kegiatan, bagaimana evaluasi hasilnya, serta mengapa lokasi dipilih di Bandung. Ketidakjelasan inilah yang memicu kecurigaan publik.
Editor : Aris
Artikel Terkait
