get app
inews
Aa Read Next : Catat! Berikut Nama 22 Caleg DPR Terpilih untuk Dapil Tangerang Selatan, Tangerang dan Banten

Perang Urat Syaraf Politisi PDIP dan NasDem Gegara Warna Biru

Senin, 10 Oktober 2022 | 14:13 WIB
header img
Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh. Foto: SINDOnews

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Perang urat syaraf antara politisi PDIP dan Partai NasDem bergulir menyusul Anies Baswedan menjadi Capres 2024 diusung partai besutan Surya Paloh.  

Perang urat syaraf diawali dengan komentar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia menganalogikan insiden Hotel Yamato dengan kontekstual kondisi perpolitikan Tanah Air di era pemerintahan Joko Widodo saat ini.

Hal tersebut disampaikan Hasto saat dalam konferensi pers usai pelaksanaan talk show HUT TNI ke-77 'TNI Adalah Kita', Minggu (9/10/2022) di Kantor DPP PDI Perjuangan Gedung B, Menteng Jakarta Pusat.

Awalnya awak media bertanya kepada Hasto Kristiyanto mengapa membahas soal insiden Hotel Yamato dimana dalam lukisan bendera merah putih biru, kemudian diambil bagian biru-nya dibahas dan apakah ada kaitannya dengan Pencapresan dalam Pilpres 2024.

"Itu di Hotel Yamato, di hotel itu para pejuang kita melihat ada bendera Belanda, biru nya dilepas. Dan ternyata biru nya juga terlepas dari pemerintahan Jokowi sekarang karena punya Calon Presiden sendiri," ujar Hasto Kristiyanto.

Ia menyebutkan hal tersebut berkaitan dengan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

"Itu arahnya perspektif historis menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," kata Hasto Kristiyanto.

Sementara politikus DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Bestari Barus menanggap sindiran Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto soal 'si Biru' lepas dari pemerintah Joko Widodo.

"Jika yang dimaksudkan Hasto warna biru itu adalah Nasional Demokrat, maka patut disayangkan bahwa elite si merah sudah keseringan gagal paham," ujar Bestari, Senin (10/10/2022).

Dia memastikan, Partai Nasional Demokrat tetap berdiri mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hingga selesai masa jabatannya pada 2024 mendatang.

"Nasdem itu tetap dalam barisan sampai akhir masa jabatan Pak Jokowi. Mungkin dia (Hasto) lupa juga apa posisi Nasdem terkait kenaikan harga BBM baru baru ini," ungkap Bestari.

Ia juga menilai Hasto gagal paham bahwa Capres Anies Baswedan yang didukung Nasdem sekarang ini adalah untuk 2024-2029. Sehingga saat ini pihaknya masih mendukung pemerintahan Jokowi.

Dibandingkan dengan mengeluarkan pernyataan menyindir, Bestari menyarankan agar PDI Perjuangan mengumumkan nama Capres agar bisa langsung dinilai oleh publik.

"Mungkin lebih baik jika si merah segera saja menetapkan dan umumkan siapa yang akan dicalonkan jadi presiden ke depan. Itu lebih bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan wong cilik khususnya," pungkas Bestari.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut