Penanganan pada Cedera Kepala
Hambatan berkomunikasi kerap terjadi paska terjadinya benturan kepala pada bayi atau usia balita. Urgensi penanganan dapat dilakukan apabila bayi/anak usia balita mengalami pingsan atau terlihat diam, membisu dengan tatapan mata yang kosong.
"Jika melihat keadaan ini terjadi pada sang bayi, orangtua harus segera membawanya ke rumah sakit. Penanganan di Instalasi Gawat Darurat secara modern dilakukan melalui CT-Scan ( hasil cepat) yang menjadi tindakan penting untuk menentukan arah tindakan selanjutnya", tutur Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS., yang jadwal prakteknya dapat dilihat melalui aplikasi My Siloam.
Beberapa kondisi yang dapat terjadi paska benturan kepala serius, misalnya adanya perdarahan pada bagian luar kepala, bisa disertai retakan/kerusakan tulang kepala, perdarahan di bagian luar dan/atau dalam selaput otak, bahkan memar otak atau perdarahan di dalam jaringan otak, dan beberapa kondisi lainnya.
"Dengan kondisi kondisi tersebut (apabila terdiagnosa), maka perawatan berkelanjutan di rumah sakit guna melakukan observasi dan bila dilakukan tindakan operasi itu sifatnya sangat penting", ungkap Ronny.
Penanganan medis pada bayi paska terjadinya trauma kepala kondisi berat, dilakukan melalui sejumlah tahapan, yaitu menstabilkan keadaan bayi, pemeriksaan laboratorium seperti cek darah dan CT scan kepala.
Pada tahapan ini, dikatakan Dokter Ronny Setiawan, jika terjadi pendarahan di dalam kepala yang mendesak otak, maka operasi segera dilakukan.
Adapun jika terjadi pendarahan kecil, kemungkinan akan terus di observasi guna mengantisipasi adanya penambahan volume pendarahan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta