Tidak lama kemudian, korban mulai mengalami mual dan pusing. Karena penasaran, dia melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif. Merasa cemas dan takut, dia berusaha menutupi kehamilannya.
"Awalnya, saya sering mual dan muntah. Saya takut dan kemudian saya mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif," katanya.
Setelah menyadari kehamilannya, korban berusaha menghubungi GM. Namun sayangnya, GM tidak bertanggung jawab dan justru memberikan uang sebesar Rp3 juta kepada korban untuk biaya aborsi. Setelah itu, GM memblokir semua kontak telepon dan media sosial korban.
"Setelah itu, semua kontak saya diblokir. Saat itu, dia memaksa saya untuk menggugurkan kandungan dan memberi saya uang Rp3 juta," jelasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta