SERPONG, iNewsTangsel.id - Pameran otomotif GIIAS 2023 mengalami peningkatan besar dari tahun sebelumnya. Ini memaksa pihak penyelenggara menolak beberapa brand atas dasar keterbatasan lokasi.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menegaskan alasan untuk menolak brand tersebut karena mendahulukan anggotanya. Ia memastikan tidak ada brand mobil atau motor yang ditolak ikut dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show 2023
“Yang pasti seluruh anggota Gaikindo akan kita tampung, karena ini adalah pameran untuk para anggota Gaikindo. Jadi tidak ada satu pun juga anggota Gaikindo yang kita tolak. Mungkin ada yang minta lebih besar kavlingnya, nah itu yang sulit kita penuhi,” kata Nangoi dalam Press Conference GIIAS 2023, di Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2023).
Dalam kesempatan itu, Nangoi menyebutkan bahwa merek-merek yang ditolak untuk berpartisipasi dalam GIIAS 2023 adalah industri pendukung. Itu seperti merek aftermarket atau aksesoris kendaraan roda empat maupun roda dua yang sifatnya kecil.
“Tapi yang biasanya kita tolak itu yang kecil-kecil, industri pendukung. Itu ada beberapa dengan penuh hormat, secara terpaksa kita schedule-kan untuk tahun depan. Tapi untuk anggota Gaikindo, para APM-nya kita tampung, meski tempat yang mereka minta lebih besar tidak bisa kita penuhi,” ujarnya.
Melihat besarnya peminat yang ingin ikut serta dalam GIIAS 2023, Yohannes Nangoi mengaku telah memiliki rencana untuk tahun depan. Nantinya, industri pendukung yang ditolak pada tahun ini, bisa mengisi tenda-tenda yang akan dipersiapkan pada perhelatan tahun depan.
“Karena di Indonesia tempat terbesar itu di sini (ICE BSD City). Kemungkinan besar akan kita tampung menggunakan tenda, tapi tentunya lebih proper. Tapi itu bukan tahun ini, itu (untuk) tahun depan,” ucapnya.
Ketua III Gaikindo sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan, jumlah peserta GIIAS 2023 melonjak dengan diikuti oleh 49 merek kendaraan bermotor. Ini menjadi jumlah peserta GIIAS terbanyak selama 8 tahun terakhir.
“Tahun lalu kita hanya 90 ribu meter persegi karena keadaannya masih belum memungkinkan pada tahun 2022. Sekarang sudah full 100 ribu meter persegi. Bahkan Pak Yo (Yohannes Nangoi) bilang (peserta) sudah ngantre, memang keadaannya seperti itu,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.
“Jadi, kami sebagai ketua penyelenggara mohon maaf kalau ada yang tidak bisa ikut. Jadi mudah-mudahan tahun depan bisa ikut serta,” tambah Rizwan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta