Profesor Hukum Tata Negara dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Prof. DR I Gde Pantja Astawa SH MH, sebelumnya telah menyatakan bahwa sejak Era Reformasi, Golkar telah mengalami perubahan orientasi kepemimpinan. Sekarang, semua kader memiliki peluang untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
"Golkar saat ini tidak lagi berfokus pada tokoh, tetapi pada kader. Dengan fokus pada kader, peluang terbuka bagi semua kader Golkar, termasuk Tommy Soeharto jika ia berminat," kata Prof. Gde Pantja pada Senin, 31 Juli 2023.
Mengenai peluang Tommy Soeharto sebagai kandidat Ketua Umum, Prof. Gde Pantja memberikan beberapa catatan. Pertama, apakah nama Tommy Soeharto masih tercatat sebagai kader partai, yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Hal ini, menurutnya, bisa menjadi hambatan. Jika Tommy tidak lagi menjadi bagian dari Golkar, maka ia tidak dapat mencalonkan diri sebagai Calon Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional 2024 atau dalam Munaslub yang beberapa kader Golkar ajukan.
Catatan kedua adalah beban sejarah yang diemban oleh Tommy Soeharto. Banyak pihak yang akan menghubungkannya dengan kepemimpinan ayahnya selama masa Orde Baru. Meskipun secara obyektif terdapat kelemahan dalam pemerintahan Orde Baru, tetapi juga terdapat keberhasilan selama masa itu.
"Apakah dia mampu menghadapinya? Tidak mudah, menurut saya. Namun, bukan berarti tidak mungkin ia menjadi sosok yang bersinar jika mampu menjawab tantangan sejarah ini," tegas Prof. Gde Pantja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta