JAKARTA, iNewsTangsel.id - Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah sepakat dan berkomitmen untuk tidak memberikan jatah menteri kepada Parpol pendukung atau koalisi jika mereka terpilih memimpin Indonesia.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 ini menyatakan semua kabinetnya nanti harus diisi oleh orang yang kompeten sesuai bidangnya.
"Karena kan hampir semua orang tahu tuh penyusunan kabinet kan kadang kala jatah-jatahan untuk partai koalisi. Nah, kita sudah berbicara dengan Pak Ganjar, dengan partai koalisi, besok enggak pakai jatah-jatahan lho," kata Mahfud dalam tayangan YouTube KompasTV, dilansir Sabtu (23/11/2023).
Kata Mahfud, kalau pun nanti ada menteri yang berasal dari Parpol koalisi tetap harus sesuai kriteria yang sudah ditentukan dan bukan orang sembarangan.
“Orangnya harus benar kita uji bersama. Jangan orang asal dapat lalu sekadarnya saja diberikan ke pemerintah untuk diangkat menjadi menteri," ujar Mahfud.
Paslon yang diusung Partai Perindo nanti bakal melakukan rekrutmen menteri dengan seleksi yang ketat. Utamanya yang duduk di kursi menteri adalah orang yang benar-benar menguasai bidangnya.
"Itu kesepakatan awal. Siapa orangnya? Sekarang belum ada jatahnya. Nanti kalau sudah jadi, baru kita bicara orang. Kita seleksi benar. Itu saja," beber Mahfud.
Sementara menurut Ganjar, parpol pendukung tetap punya hak untuk mengajukan menteri. Namun yang diajukan harus memenuhi kriteria dan orang yang kompeten.
"Parpol punya hak untuk mengajukan, tapi dia mesti kualifikasi zaken. Dia mesti expert, dia mesti ahli sehingga bukan orang yang ini mewakili partai saya, tapi ini orang yang punya keahlian di bidang yang akan duduk di kabinet," terang Ganjar.
Ganjar mengatakan, partai boleh merekomendasikan seseorang yang memang ahli untuk menjadi menteri.
"Sehingga, dia bisa merepresentasikan partai itu dan kemudian dia betul-betul orang ahli yang duduk dalam bidangnya," ujar Ganjar.
Editor : Hasiholan Siahaan