JAKARTA, iNewsTangsel.id - Korlantas Polri menggelar acara sosialisasi fungsi pendidikan masyarakat (dikmas) pada anak usia dini pada Selasa, 28 November 2023. Kegiatan tersebut digelar untuk menekankan pentingnya pemahaman dan perkenalan disiplin berlalu lintas yang baik sejak dini.
Acara tersebut digelar di Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara, Buperta Cibubur, Jakarta. Hadir para tamu penting dalam kegiatan tersebut seperti Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi (Kak Seto), dan Ketua Pengurus Pusat Himpaudi Betti Nuraini, Ketua Pengurus Wilayah Himpaudi DKI Jakarta Suryani Tholib, pendongeng anak Awam Prakoso.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan kegiatan sosialisasi ini sangat penting dilakukan. Sebab, menurutnya, anak-anak sudah harus diperkenalkan soal tertib berlalu lintas.
"Usia 0-5 tahun adalah masa penyerapan pengetahuan dan informasi, di mana pada usia ini disebut sebagai masa golden age atau masa keemasan di mana perkembangan saraf motorik dan kognititf anak berada dalam tahapan terpenting," ujar Firman.
"Program sosialisasi lalu lintas pada anak usia dini tahun 2023 yang dilaksanakan pada hari ini sebagai upaya Korlantas Polri dalam menanamkan sedini mungkin kepada anak-anak tentang pentingnya disiplin berlalu lintas," lanjutnya.
Kegiatan sosialisasi lalu lintas anak usia dini dikemas dengan konsep menarik. Berbagai kegiatan pun digelar untuk anak-anak seperti mewarnai, kolase, mendengarkan dongeng anak, pengenalan rambu lalu lintas, kunjungan ke museum lalu lintas yang berada di Taman Lalu Lintas ini maupun secara tidak langsung melalui pemutaran film animasi 3 dimensi karakter polisi lalu lintas masa depan (Pollman) di Mini Theater Taman Lalu Lintas Cibubur.
Selain itu, kegiatan sosialisasi tersebut juga menjadi momen bagi Korlantas Polri memperkenalkan karakter polisi lalu lintas masa depan, Pollman. Diharapan melalui tokoh Pollman ini sebagai proses pengidolaan terjadi dan penanaman nilai-nilai edukasi lalu lintas menjadi lebih mudah bagi anak-anak.
Kegiatan sosialisasi pada hari ini bukan satu-satunya digelar Korlantas Polri. Sosialisasi tersebut menjadi program penting yang akan terus diadakan di kalangan masyarakat.
"Program ini menjadi subdirektorat masing-masing tingkat pusat sampai tingkat wilayah. Kami mengajak seluruh pemerintah daerah dan kota seluruh elemen-elemen pendidikan di kampus, mulai tingkat dasar, tingkat awal, sampai tingkat di perguruan tinggi," tutur Firman.
"Sekali lagi, tidak ada yang tidak terlibat berlalu lintas dalam keseharian. Makanya semua bertanggung jawab mendorong program-program seperti ini," jelasnya.
Didukung Pemerintah
Kegiatan ini juga mendapat banyak dukungan dari pihak pemerintah. Terutama Himpaudi. Mereka pun berkolaborasi untuk menggelar kegiatan ini.
"Jadi kami sangat supporting dan mengapresiasi kegiatan ini. Kenapa? Karena melalui kegiatan ini, kami memperkenalkan tertib lalu lintas dengan cara yang menyenangkan," kata Komalasari, Plt Direktur PAUD Kemendikbud.
"Sehingga anak-anak tidak merasa takut, anak-anak merasa happy, anak-anak senang karena dia bisa bergerak dan bisa melihat hal-hal yang konkret. Jadi lebih mendalam. Jadi membangun kemampuan fondasi anak dengan cara menyenangkan dan menguatkan karakter, khususnya nilai-nilai budi pekerti. Dalam hal ini tertib berlalu lintas," lanjutnya.
Menurutnya, membangun fondasi sejak kecil akan sangat baik sekali sehingga menjadi kokoh sehingga ke depannya menjadi SDM generasi emas Indonesia dan tentunya menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dukungan Kak Seto
Antusiasme akan kegiatan sosialisasi tersebut juga diungkapkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi (Kak Seto). Ia menilai kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Saya kira merupakan sinergi yang sangat bagus dan efektif dalam memikirkan masa depan bangsa. Kami ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, bukan Indonesia cemas," kata Kak Seto.
"Mohon semua dididik dari sekarang, disiplinnya, kerja samanya. Mungkin berdasar pada karakter profil pelajar Pancasila. Adanya akhlak mulia, kebhinekaan global, gotong royong, kemandirian, kreativitas, kesehatan, termasuk kesehatan mental," tambahnya.
Kak Seto juga menilai kegiatan sosialisasi ini seharusnya bisa dijadikan pertimbangan bagi pemerintah sebagai kurikulum resmi untuk anak-anak. "Jadi kalau bisa kami juga akan sampaikan ke Menteri Pendidikan dan Menteri PMK supaya ini betul-betul masuk dalam kurikulum resmi bahwa anak-anak sudah mengenal, khususnya polisi lalu lintas sejak dini," katanya.
"Mereka menjadi sahabat, bukan takut. Anak juga tidak hanya kagum dengan Superman, Spiderman, dan sebagainya, tapi juga kagum pada Pollman. Mudah-mudahan terbentuk dari sekarang," tutur Kak Seto.
Sebagai lembaga biro anak yang melindungi anak-anak dan juga memberikan hak untuk tumbuh, berkembang optimal, Kak Seto memastikan pihaknya mendukung gagasan ini. Ini sudah merupakan hubungan batin yang sudah lama, di mana sudah 37 tahun, KPAI sudah mencetuskan gagasan Polsana waktu itu.
"Sekali lagi selamat untuk Pak Firman atas semua upayanya beserta segenap jajaran dan mohon media menyebarluaskan gagasan ini. Bukan hanya di pusat, tetapi mungkin di Bandung ada Taman Lalu Lintas, dan taman-taman lalu lintas di berbagai tempat. Polda-Polda, Polres-Polres, dan Polsek ikut mendukung kegiatan ini," tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan