get app
inews
Aa Text
Read Next : Gibran: Perayaan Paskah Nasional dan Dies Natalis ke-62 GAMKI jadi Momentum Menjaga Persatuan Bangsa

Antara Lithium Ferro Phosphate, Greenflation, dan Bioregional

Senin, 22 Januari 2024 | 22:08 WIB
header img
Sahat Martin Philip Sinurat, Aktivis Lintas Agama

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Minggu (21/1) malam, masyarakat Indonesia menyaksikan debat terakhir antara tiga Calon Wakil Presiden, yaitu Gus Muhaimin (01), Mas Gibran (02), dan Prof. Mahfud (03). Setelah melihat dua sesi debat, saya melihat bahwa Mas Gibran sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk menghadapi diskusi sesuai tema yang ditetapkan oleh KPU RI dan panelis ujar Aktivis  lintas agama Sahat Martin Philip Sinurat di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Mengapa saya menyebut Mas Gibran yang paling serius? Ada setidaknya Dua alasan menurut pandangan saya. Pertama, debat ini bukanlah debat tingkat SMP, SMA, atau Universitas, melainkan Debat Calon Wakil Presiden.

Harapannya, setiap Cawapres memiliki tim pakar yang membantu persiapan agar mereka dapat menguasai tema debat. Pertanyaannya, mengapa Gus Muhaimin tidak memahami tentang Lithium Ferro Phosphate (LFP) padahal beberapa hari sebelumnya, Thomas Lembong, Co-Captain Timnas Paslon 01, membahas topik ini di kanal Youtube Total Politik dan beritanya dapat dibaca di berbagai media.

Saya juga mengkritisi, mengapa Prof. Mahfud tidak memahami istilah Greenflation, dan ketika Mas Gibran menjelaskan, jawaban Prof. Mahfud tidak sesuai. Apakah Gus Muhaimin dan Prof. Mahfud tidak mempersiapkan diri sesuai tema Debat Cawapres?, kata Sahat.  Apakah mereka tidak berdiskusi dengan tim internal tentang topik-topik yang sedang hangat dan diperbincangkan publik? Mungkin keduanya kurang waktu mempersiapkan diri sesuai tema Debat karena lebih fokus mencari kesalahan dan kekurangan pemerintahan saat ini?

Kedua, seorang Wakil Presiden seharusnya menjadi pemimpin yang membantu Presiden mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat serta mampu menjadi penyelesaiproses (problem solver), bukan mencari alasan pembenaran atas ketidaktahuan atau ketidaksiapan.

Seorang Wakil Presiden seharusnya tidak hanya memahami satu isu sesuai dengan kompetensinya, melainkan berusaha memahami berbagai isu, terutama topik-topik penting yang menjadi perhatian, baik di dalam maupun di luar negeri.

Dalam debat kemarin malam, Gus Muhaimin menanyakan tentang bioregional, sebuah terminologi yang masih jarang didengar orang awam, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Mas Gibran menjawab tanpa mencari alasan bahwa pertanyaan Gus Muhaimin menggunakan terminologi yang tidak umum atau menyatakan pertanyaan itu sepele, ujar Ketua Dewan Pembina Relawan Lentera Kasih (Relasi) kepada iNewsTangsel.

Berbeda dengan Gus Muhaimin dan Prof. Mahfud, ketika Mas Gibran menanyakan tentang Lithium Ferro Phosphate atau Greenflation, keduanya malah mencari alasan daripada menjawab pertanyaan. Mereka menyebut Mas Gibran menggunakan terminologi yang tidak umum, menganggap pertanyaannya sepele, bahkan membicarakan etika dalam berdebat.

Orang-orang yang sering berdiskusi atau berdebat dapat menilai bahwa tindakan keduanya mungkin merupakan upaya untuk menyembunyikan ketidaktahuan atau ketidaksiapan. Meskipun ketiga Cawapres dan tim pakarnya diberi waktu berminggu-minggu untuk mempersiapkan diri sesuai dengan tema yang diinfokan oleh KPU RI sejak awal kampanye.

Dari dua Debat Cawapres yang telah berlangsung, dapat disimpulkan bahwa Mas Gibran adalah yang benar-benar serius dalam persiapannya. Ia meneliti berbagai persoalan yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan dunia, memberikan solusi dalam pemaparannya, serta tidak mencari pembenaran atas ketidaktahuan atau ketidaksiapan.

Keyakinan saya semakin kuat bahwa Mas Gibran adalah figur yang paling tepat untuk menjadi Wakil Presiden di antara ketiga calon. Dengan kekompakan yang tetap terjaga, menuju kemenangan dalam satu putaran, ujar Sahat.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut