Hendra juga mengungkapkan komitmen Pos IND untuk terus menerapkan prinsip ESG sebagai bentuk dukungan terhadap negara dalam mencapai net zero emissions (NZE). Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah pengalihan penggunaan kendaraan berbahan fosil menjadi kendaraan listrik.
"Jadi kemarin direksi sudah sepakat bahwa tahun ini akan melakukan pengalihan kendaraan secara bertahap. Dari kendaraan berbahan fosil menjadi listrik, sehingga nanti berdampak secara langsung pada komitmen kami untuk mengurangi emisi," ujarnya.
Upaya lainnya yang dilakukan Pos IND yaitu melakukan transformasi bisnis di bidang teknologi. Dalam hal ini, Pos IND sudah menerapkan paperless alias mengurangi penggunaan kertas dan beralih menggunakan teknologi digital.
"Ini bentuk komitmen PT Pos dalam menjaga kelangsungan lingkungan hidup dalam berbisnis," tutur Hendra. Penerapan teknologi digital tersebut bahkan sudah dilakukan Pos IND dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, meluncurkan super app Pospay. Kemudian, penerapan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) untuk melakukan penyaluran bantuan sosial (bansos).
"PT Pos Indonesia secara aplikasi kami punya Pospay sebagai bentuk komitmen untuk paperless. Kemudian, dalam menyalurkan bansos, kami menggunakan aplikasi PGC. Bagaimana pola penyaluran itu membuat masyarakat tidak perlu mendatangi lokasi bayar, tetapi PT Pos yang datang untuk memberikan bantuan. Artinya, secara tidak langsung pergerakan masyarakat pun akan berkurang dibandingkan mereka mendatangi lokasi bayar. Tapi, sekarang PT Pos yang mendatangi kediaman penerima. Itu bentuk komitmen kami bahwa kami berdampak secara sosial kepada masyarakat," ujarnya.
Editor : Hasiholan Siahaan