get app
inews
Aa Text
Read Next : Apa itu Omnibus Law? yang Membuat Harga Beras Melonjak dan Hidup Masyarakat Makin Sulit!

Masyarakat Indonesia Ditipu, 270 Ton Beras Bulog Dimodifikasi jadi Beras Premium

Kamis, 07 Maret 2024 | 23:58 WIB
header img
Pemerintah Kabupaten Serang yakin bahwa praktik repacking dan pemutihan beras Bulog untuk dijual sebagai beras premium telah memengaruhi harga beras di pasar.

BANTEN, iNewsTangsel.id - Polres Serang melakukan penggerebekan terhadap gudang yang digunakan untuk kegiatan pengoplosan dan pemalsuan beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek.

Sebanyak 25 ton beras Bulog berhasil disita dari gudang yang terletak di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.

"Untuk memastikan tidak ada celah, kami akan menyelidiki dengan seksama. Saya juga telah melaporkan hal ini kepada Kapolda, yang menegaskan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku dan pihak yang terlibat agar diproses secara hukum," kata Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, di kantornya pada hari Kamis (7/3/2024).

Ketika digerebek, polisi menemukan enam orang yang terdiri dari lima pekerja dan satu pemilik. Pemiliknya, SK (52), telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara lima pekerjanya dianggap sebagai saksi.

"Undang-undang yang diterapkan adalah Undang-undang Perlindungan Konsumen pasal 62 dan 8, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara," ujar AKP Andy Kurniady, Kasatreskrim Polres Serang.

Condro menyatakan bahwa beras Bulog yang telah diputihkan dibungkus dengan merek Ramos dan Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Beras Bulog yang telah dimodifikasi kemasannya dan diputihkan kemudian dipasarkan di wilayah Bogor, Tangerang, Serang, dan Kota Cilegon. Mereka telah beroperasi sejak sekitar tahun 2019, atau sekitar empat tahun lamanya.

Menurut Condro, antara bulan Desember 2023 hingga Maret 2024, para pelaku berhasil meraih keuntungan sekitar Rp732 juta.

"Modus operandi kejahatan ini melibatkan pengoplosan beras Bulog, serta pengemasan ulang, pemutihan, dan pewangian. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2019. Selanjutnya, dari akhir Desember 2023 hingga saat ini, sekitar 270 ton beras telah didistribusikan kepada konsumen," jelasnya.

Polres Serang sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya, termasuk pelaku intelektual di balik pengoplosan dan pemutihan beras Bulog tersebut. AKBP Condro Sasongko menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan para pelaku yang merugikan masyarakat tersebut lolos dari hukuman.

"Saath ini masih dalam tahap penyelidikan, kami berusaha untuk mencegah tersangka utama agar tidak melarikan diri," ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Serang yakin bahwa praktik repacking dan pemutihan beras Bulog untuk dijual sebagai beras premium telah memengaruhi harga beras di pasar.

Terlebih lagi, produksi beras di Kabupaten Serang mengalami penurunan karena gagal panen yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada tahun 2023.

"Kami menyadari bahwa kenaikan harga beras telah terjadi akibat dari El Nino dan penurunan produksi. Harga beras premium bahkan mencapai sekitar Rp16 ribu. Kami berharap harga tersebut kembali normal sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," ujar Tuti Purwitasari, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut