Pemprov Banten Antisipasi Kenaikan Harga Sembako selama Ramadhan dan Menyambut Hari Raya Idul Fitri

SERANG, iNewsTangsel.id - Pemerintah Provinsi Banten telah menyiapkan serangkaian langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga barang kebutuhan pokok (sembako) selama bulan Ramadhan 2024. " Kami terus berupaya untuk mengatasi ketersediaan kebutuhan bahan pokok saat bulan Ramadhan ini, kata Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar. 

Al Muktabar menyampaikan bahwa saat ini inflasi di Provinsi Banten pada bulan Februari 2024 sebesar 2,81 persen secara year on year (y-o-y), hasil itu didapat setelah mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dengan Mendagri.  "Stok beras nasional dan pangan di Provinsi Banten dianggap mencukupi, berdasarkan informasi yang diterima dari rapat tersebut, katanya senin (18/3) lalu.

Baca Juga

BPK RI Temukan Empat Masalah Keuangan di Pemprov Banten, Termasuk Penggunaan Dana BOS

Al Muktabar juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang memantau keseimbangan persediaan pangan untuk beberapa komoditas yang berpotensi memengaruhi tingkat inflasi, seperti cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan lainnya. Dia berharap bahwa dengan langkah-langkah yang diambil secara intensif, terutama selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga beberapa komoditas pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri, kami akan terus memeriksa faktor produksi. Misalnya, mereka telah berkomunikasi dengan peternak untuk memprioritaskan Provinsi Banten dalam distribusi daging ayam ras. Selain itu, mereka juga akan melakukan pengawalan rantai distribusi bersama Satgas Pangan hingga ke pasar dan konsumen, dengan harapan tidak ada pembatasan pasokan dan permintaan yang membuat margin harga tinggi bagi konsumen.

Muktabar mengatakan bahwa ia telah menugaskan PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) untuk berperan dalam menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan memastikan pasokannya tetap terjaga. "Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keseimbangan antara produsen dan konsumen dalam hal pasokan dan harga, tutupnya.

Editor : Hasiholan Siahaan