"Lah kita membayar 10 persen, itulah sebabnya ibadah kita hanya berdiri, tepuk tangan santai, tidak seperti," ujarnya.
Sementara dalam Islam, ibadahnya disebut setengah mati.
Karena leluconnya yang sangat sensitif, pendeta dari Gereja Bethel Indonesia tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak.
Untuk meredam dampak yang terjadi, Gilbert Lumoindong segera bertindak cepat dengan mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK), untuk meminta maaf kepada umat Islam.
"Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kehebohan yang terjadi," kata Pendeta Gilbert Lumoindong di kediaman JK, Jalan Brawijaya nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (15/4/2024) yang lalu.
Editor : Hasiholan Siahaan