JAKARTA, iNewsTangsel.id - Ratusan korban investasi bodong Indosurya, Net89, Wanartha, Minnapadi dan Narada terjun ke Mabes Polri untuk unjuk rasa dan menuntut beberapa hal, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Pengacara Alvin Lim dari LQ Indonesia Lawfirm selaku kuasa hukum menyampaikan bahwa demo dilakukan karena ketidakpuasan para korban atas penanganan proses pidana di Tipideksus antara lain "Pertama hilangnya banyak aset sita Indosurya, kedua banyaknya bos Investasi Bodong kabur, Suwito Ayub dari Indosurya, Andreyanto dan Samuel Liauw dari Net89, Evelina Petruscha dari wanarta dan masih banyak lainnya, juga lepasnya 7 tersangka kasus Net 89 yang menang Praperadilan, menunjukkan proses penyidikan yang asal-asalan di Tipideksus.
Atas hal tersebut kami menuntut agar Direktur Tipideksus segera dicopot karena tidak kompeten." ujar Alvin Lim didepan Mabes Polri.
Dalam aksi demo tersebut beredar spanduk "Copot Whisnu Hermawan.", "Whisnu Hermawan pelayan masyarakat atau pelayan penjahat?" dan orator meneriakkan yel-yelan dari atas mobil komando agar Kapolri mencopot Whisnu Hermawan dan memproses etik.
Alvin Lim menambahkan bahwa dirinya sudah melaporkan Whisnu Hermawan ke SPKT Propam Mabes dengan aduan Nomer # SPSP2/001660/IV/2024/BAGYANDUAN tanggal 19 April 2024. "Mohon agar Kadiv Propam bisa menjalankan tugasnya dan segera memproses aduan etik kami ini sesuai prosedur yang berlaku. Oknum polisi yang brengsek harus tegas di tindak oleh Polri. Tidak ada terkecuali. Kami sudah siapkan bukti-bukti terkait aduan kami."
Editor : Hasiholan Siahaan