SERANG, iNewsTangsel.id - BRI Cabang Serang memberikan klarifikasi terkait laporan mengenai kehilangan uang nasabah di rekening Bank BRI pada tanggal 29 Maret 2024.
Menurut Kepala BRI Cabang Serang, Eko H Wijayanto, nasabah diduga menjadi korban phising atau social engineering, yang mengakibatkan uang di rekeningnya dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
Phising atau social engineering adalah jenis kejahatan digital yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data sensitif korban melalui email, postingan media sosial, atau pesan teks.
Kegiatan phising dilakukan dengan cara menipu atau menggoda korban agar mengklik tautan atau link tertentu dan menginputkan informasi kredential seperti username dan password secara langsung atau melalui situs yang disalin.
Menurut Eko, BRI telah melakukan investigasi terhadap insiden tersebut. Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa ada data transaksi perbankan yang menunjukkan bahwa PIN dan password nasabah, yang seharusnya bersifat pribadi dan rahasia, telah digunakan oleh pengguna yang terdaftar atas nama nasabah.
Nasabah diduga melakukan aktivasi APK atau mengklik tautan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, yang mengakibatkan ponsel nasabah terkena serangan phising. Hal ini memungkinkan data nasabah dapat diketahui oleh pelaku dan kemudian digunakan untuk mengakses saldo nasabah. Untuk membuktikan hal ini, nasabah perlu melaporkannya ke pihak kepolisian," jelas Eko pada Senin (29/4/2204).
Eko menegaskan bahwa BRI selalu menjaga kerahasiaan data nasabah dan tidak pernah meminta data rahasia seperti username, password, PIN, atau kode OTP melalui kontak apa pun.
"BRI hanya menggunakan saluran resmi seperti situs web dan media sosial yang telah diverifikasi sebagai sarana komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat melalui laman atau akun resmi," tambahnya.
Eko menekankan bahwa BRI juga terus mengingatkan nasabah untuk lebih berhati-hati dan menghindari mengunduh, menginstal, atau mengakses aplikasi yang tidak resmi. Selain itu, nasabah juga diminta untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan perbankan mereka, serta untuk tidak memberikan informasi seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, username, password, OTP, dan sebagainya kepada siapa pun atau lewat saluran yang tidak terpercaya.
"BRI juga ingin menyampaikan kepada masyarakat umum bahwa modus penipuan melalui social engineering bisa terjadi di bank mana pun," tambahnya.
Editor : Hasiholan Siahaan