get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolres Tangerang Kota: Warga Segera Kembalikan Barang Jarahan Usai Truk Tanah Tabrak Bocah SD

Pegawai Disinyalir Ikut Menjarah Rusunawa Marunda, Pj Gubernur DKI Kontak Inspektorat Selidiki

Jum'at, 21 Juni 2024 | 11:18 WIB
header img
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta inspektorat mengecek dugaan keterlibatan pegawai internal dalam penjarahan aset Cluster C Rusunawa Marunda. Foto:MPI

JAKARTA, iNewsTangsel.id  - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta inspektorat mengecek dugaan keterlibatan pegawai internal dalam penjarahan aset Cluster C Rusunawa Marunda.

"Harus ditindak tegas, nggak ada cerita. Saya tadi pagi sudah telpon inspektorat," ujar Heru Budi Hartono di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (21/6/2024).

Sebagaimana diketahui sebelumnya, penjarahan terhadap kurang lebih 500 unit klaster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara sudah terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Bahkan aktivitas penjarahan yang dilakukan siang hari membuat warga mempertanyakan keberadaan pengelola.

"Kadang ngambilnya bisa siang, pagi atau malam. Mereka (maling) terang-terangan," jelas salah seorang warga Rusunawa yang tak mau disebut namanya, Kamis (13/6/2024) kepada awak media.

PenjaraLebih lanjut, warga tersebut juga mempertanyakan keberadaan pengelola rusunawa saat pencurian itu terjadi. Pasalnya, pencurian aset di klaster C tidak dilakukan hanya sehari, melainkan dalam dua bulan berturut-turut.

Padahal jarak antara klaster C dengan pos sekuriti dan kantor pengelola tidak terlalu jauh. Menurut warga, pengelola diduga membiarkan begitu saja aksi pencurian rusunawa di klaster C hingga semua asetnya abis tak tersisa.

Cluster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak Oktober 2023 lalu. Berbagai bagian rumah seperti  besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit habis tidak bersisa dijarah oleh maling.

Para maling juga membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel yang ada di dalam dinding.

Aksi penjarahan ini bermula setelah penghuni klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun Nagrak sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

BRIN mengatakan, bangunan gedung di klaster C Rusunawa Marunda sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga. Atap rusun cluster C tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan. 

 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut