Institut Pariwisata Trisakti dan PINTU Selenggarakan Edukasi Keamanan Berinvestasi Kripto

JAKARTA, iNewsTangsel.id -Perkembangan dan dinamika industri aset kripto terus menunjukkan peningkatan positif, terutama dalam jumlah pelanggan dan nilai transaksi.

Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPEBTI), pada bulan Mei terdapat penambahan 363.101 investor kripto, sehingga total investor mencapai 19,75 juta. Nilai transaksi dari Januari hingga Mei 2024 mencapai Rp260,9 triliun.

Baca Juga

PINTU Dorong Edukasi Crypto dan Transformasi Digital untuk UMKM

Di tengah pertumbuhan yang pesat ini, PT Pintu Kemana Saja (PINTU), sebuah platform jual beli dan investasi aset kripto di Indonesia, menilai pentingnya edukasi dan literasi mengenai aset kripto serta ekosistem Self-Regulatory Organization (SRO) seperti bursa kripto CFX, Kliring Komoditi Indonesia, dan lembaga depository.

Untuk itu, PINTU mengadakan program Pintu Talks di Institut Pariwisata Trisakti dengan tema "Dinamika Regulasi dan Pengawasan, Perkembangan Ekosistem, dan Transformasi Aset Kripto serta Web3 di Indonesia."

Acara ini dihadiri oleh Plt Kepala Bappebti Kasan, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Tirta Karma Senjaya, Direktur Utama CFX Subani, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Institut Pariwisata Trisakti Agus Riyadi, Kepala Departemen Digital Business Institut Pariwisata Trisakti Ariawan Aryapranata, dan General Counsel PINTU Malikulkusno Utomo (Dimas).

Baca Juga

Indonesia Jadi Pemain Kunci Industri Crypto di Asia Tenggara

Dalam pidato kuncinya, Plt Kepala Bappebti Kasan menyatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha di ekosistem perdagangan aset kripto dan masyarakat, terutama mahasiswa di Institut Pariwisata Trisakti. Kami mengapresiasi kolaborasi antara CFX, Institut Pariwisata Trisakti, dan PINTU dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi ini. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat secara baik, benar, dan komprehensif, sehingga bisa menjadi bekal bagi calon pelanggan dalam mempertimbangkan transaksi di perdagangan aset kripto.”

Direktur Utama CFX Subani, salah satu panelis, menyambut baik kegiatan Pintu Talks, “Edukasi adalah salah satu tugas kami sebagai SRO karena banyak aspek, terutama terkait regulasi aset kripto dan peran lembaga SRO, yang harus diperhatikan. Kami mengapresiasi PINTU dan Trisakti serta dukungan Bappebti dalam menyebarkan informasi tentang keamanan berinvestasi kripto dan regulasi yang mengaturnya. Kehadiran CFX di sini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha bahwa bursa CFX bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi kripto sambil terus mendorong inovasi produk untuk investor kripto domestik.”

Kepala Departemen Digital Business Institut Pariwisata Trisakti Ariawan Aryapranata menyoroti pentingnya kripto dan blockchain, “Kampus kami, khususnya program studi Business Digital, memiliki kurikulum yang mengikuti standar global dalam mempelajari blockchain dan cryptocurrency. Kami aktif bekerja sama dengan perusahaan metaverse di Indonesia. Pembahasan seperti Proof of Stake (PoS), Proof of Work (PoW), Metaverse, dan Non-fungible Token (NFT) semuanya diajarkan di kelas dan dikaitkan dengan dunia pariwisata. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan Bappebti, CFX, dan PINTU untuk mengedukasi mahasiswa tentang perkembangan dunia kripto termasuk Web3, seiring transisi kita dari Web2.”

Baca Juga

Para Pakar Ungkap Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia di Acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering

General Counsel PINTU Malikulkusno Utomo menutup dengan, “Investasi pada aset kripto memiliki risiko tinggi sehingga perlu pemahaman yang baik sebelum berinvestasi. Pintu Talks adalah komitmen kami untuk memberikan wadah edukasi kepada berbagai komunitas, termasuk di kampus seperti Institut Pariwisata Trisakti. Kami berharap kehadiran regulator dan akademisi di industri kripto ini tidak hanya mendorong ketertarikan berinvestasi aset kripto, tetapi juga memberikan wawasan kepada pelaku usaha untuk terus berinovasi.”

Editor : Hasiholan Siahaan