JAKARTA, iNewsTangsel.id - Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan tuntutan pidana penjara selama 12 tahun kepada terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku Menteri Pertanian (Mentan) periode 2019–2023 disertai dengan pembayaran uang pengganti sebesar Rp44.269.777.204 dan USD30.000 (setara Rp490 juta).
Sedangkan Kasdi Subagyono selaku Direktur Jenderal Perkebunan Kementan 2020–2021 sekaligus Sekretaris Jenderal Kementan 2021–2023 dan terdakwa Muhammad Hatta selaku Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan nonaktif dituntut masing-masing dengan pidana 6 tahun penjara dan pidana denda sebesar Rp250 juta subsider pidana 3 bulan kurungan.
JPU KPK menyatakan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama-sama dengan Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum telah melakukan perbuatan tindak pidana korupsi (tipikor) dalam delik pemerasan dalam jabatan dengan perbuatan berlanjut, untuk membayar dan memenuhi berbagai kebutuhan pribadi SYL dan keluarga SYL serta kebutuhan lainnya yang terkait dengan SYL. Hal tersebut terbukti berdasarkan fakta-fakta yang terungkap selama persidangan berlangsung yang saling berkesesuaian baik keterangan saksi, petunjuk, surat/dokumen, keterangan ahli, dan keterangan terdakwa.
JPU KPK melanjutkan, total uang pemerasan yang dikeruk SYL bersama-sama dengan atau dibantu oleh Kasdi dan Hatta seluruhnya sebesar Rp44.269.777.204 dan USD30.000 (setara Rp490 juta). Uang tersebut diperas ketiganya dari para pejabat eselon I beserta jajaran di lingkungan Kementan kurun 2020 hingga 2023.
"Menuntut, supaya Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan putusan dengan amar, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Syahrul Yasin Limpo dengan pidana penjara selama 12 tahun dikurangi selama terdakwa berada di dalam tahanan dan pidana denda Rp500 juta subsidiair pidana kurungan selama 6 bulan dengan perintah terdakwa tetap ditahan," tegas JPU Meyer Volmar Simanjuntak saat membacakan surat tuntutan, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat sore (28/6/2028).
Editor : Hasiholan Siahaan