JAKARTA, iNewsTangsel.id - Oxford Business Group (OBG) bekerja sama dengan Mowilex untuk meluncurkan laporan terbarunya berjudul "Driving Environmentally Responsible Paint Production: Indonesia and Beyond." Laporan intelijen ini membahas tuntas mengenai upaya industri cat dan pelapis Indonesia dalam menerapkan praktik usaha yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab, serta menjabarkan pentingnya hal tersebut dalam rangka mendorong pembangunan jangka panjang.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa berbagai perusahaan cat dan pelapis di Indonesia telah memahami petingnya praktik bisnis yang berkelanjutan dan mulai menerapkan sejumlah perubahan untuk mendukung tujuan tersebut. Strategi bisnis, manajemen risiko, dan best practices juga semakin diterapkan dan diharapkan dapat diikuti oleh sektor lainnya di seluruh Indonesia guna menciptakan industri yang lebih hijau.
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045 yang memprioritaskan pengembangan manufaktur untuk mendorong perekonomian, industri cat dan pelapis memiliki peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut, laporan ini mengeksplorasi berbagai inisiatif industri untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan produk yang lebih ramah lingkungan dan penerapan praktik ketenagakerjaan yang lebih bertanggung jawab.
Laporan ini menyebutkan bahwa semakin banyak perusahaan yang mendorong produksi cat dan pelapis berbahan dasar air, menerapkan kemasan daur ulang, dan memanfaatkan berbagai program green incentives untuk mendorong berbagai projek hijaunya. Sejumlah hal ini merupakan faktor utama yang dapat mempercepat terciptanya industri yang lebih sustainable. Di sisi lain, konsumen juga semakin menyadari pentingnya pelestarian lingkungan dan mulai beralih ke produk yang lebih tahan lama dan telah mendapatkan sertifikasi hijau. Dalam hal ini, Mowilex sudah memiliki sertifikasi hijau dari Singapore Green Label dan Green Label Indonesia.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dalam laporan ini, Niko Safavi selaku CEO Mowilex mengatakan, “Dengan adanya kewajiban untuk melestarikan lingkungan, perusahaan semakin terdorong untuk menyeimbangkan ekspektasi pelanggan, karyawan, dan shareholder dalam hal pelestarian lingkungan. Kewajiban ini semakin menggerakkan masyarakat di seluruh dunia dan menjadi semakin populer di media sosial. Upaya menuju bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab telah menghadirkan berbagai risiko dan tantangan bisnis, namun pastinya ada pula peluang yang didapat, terutama untuk sektor produsen cat,” ujar Niko Safavi dalam keterangan tertulisnya yang diterima iNewsTangsel.id, Kamis (11/7/2024).
Dalam komentarnya, Jade Currie selaku Oxford Business Group's Regional Editor for Asia mengatakan, “Kami optimis bahwa peluang akan terus hadir bagi perusahaan yang mengutamakan tanggung jawab lingkungan dan sosial, baik dalam produk, layanan, maupun kegiatan internalnya. Hal ini semakin didorong oleh penawaran dan permintaan yang terus meningkat di berbagai sektor industri dan negara. Kami juga melihat semakin banyak perusahaan global yang mulai menerapkan visi dan misi yang lebih hijau, sesuai dengan tujuan pembangunan nasional dan internasional di masa depan.”
Laporan ini juga mengeksplorasi kebijakan persyaratan pengungkapan produk (product disclosure requirements) yang mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan praktek bisnisnya guna membuktikan bahwa sudah benar-benar berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, berbagai kampanye sosial media yang dilakukan perusahaan untuk mempopulerkan bisnis yang lebih bertanggung jawab.
Editor : Hasiholan Siahaan