JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Senin, 4 November 2024, menyebabkan banyak sumber air tertutup dan krisis air bersih melanda wilayah terdampak. Untuk membantu para penyintas, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Nusa Tenggara Timur (NTT), menyalurkan air bersih pada Senin (11/11/2024).
Distribusi air bersih ini dilakukan di sejumlah pos pengungsian, termasuk SMA Titehena, SMP 1 Titehena di Dusun Gonolule, Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Erupsi ini telah memaksa lebih dari 10 ribu jiwa mengungsi, menghancurkan permukiman, dan menimbulkan kerusakan parah di area kaki gunung. Seiring berlanjutnya aktivitas erupsi, zona terdampak dan jumlah pengungsi terus bertambah, sementara sumber air banyak yang tertutup material letusan. Kondisi ini diperparah oleh musim kemarau yang memperparah krisis air di pos pengungsian.
Mida Dwi Nurlina, Penanggung Jawab Respons DMC Dompet Dhuafa untuk erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, melaporkan bahwa perluasan radius terdampak hingga 9 kilometer meningkatkan jumlah pengungsi dan memperbanyak pos pengungsian. Kebutuhan air bersih pun semakin mendesak di setiap pos.
“Dengan semakin banyaknya titik pengungsian dan bertambahnya jumlah pengungsi, kebutuhan air juga meningkat, mencapai 20 liter per orang per hari, sementara sumber air bersih sangat terbatas,” kata Mida.
Tim DMC Dompet Dhuafa menyalurkan air bersih ke penampungan di setiap pos pengungsian. Bantuan ini diharapkan mampu mengurangi krisis air bersih yang dihadapi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Di setiap pos pengungsian, tantangan terbesar adalah ketersediaan air bersih, terutama karena satu pos bisa menampung hingga 600-700 orang. Selain itu, musim kemarau yang sedang berlangsung membuat kebutuhan air semakin meningkat,” tambah Mida.
Ia juga melaporkan bahwa aktivitas erupsi masih berlanjut hingga Selasa pagi (12/11/2024), yang membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperluas zona bahaya menjadi 9 kilometer dari kawah aktif.
Dengan peningkatan zona bahaya, jumlah pengungsi terus bertambah. Tim DMC Dompet Dhuafa yang bertugas di lokasi akan terus berupaya memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi.
Selain mendistribusikan air bersih, Dompet Dhuafa juga menyediakan layanan Pos Hangat, Dapur Umum, bantuan logistik (makanan dan non-makanan), evakuasi, serta mendirikan mushola darurat.
Editor : Hasiholan Siahaan