Pendekatan Proyek Berbasis Pembelajaran
Program ini menggunakan metode 3DC (Discover, Design, Do, Evaluate), di mana anak-anak diajak mengeksplorasi, merancang, dan mengerjakan proyek secara mandiri maupun berkelompok. Proses ini melatih keterampilan berpikir kreatif, perencanaan, dan pemecahan masalah.
Contohnya, seorang siswa bernama Cristoph (5) membuat tongkat untuk penyandang disabilitas tunanetra. “Ini untuk orang buta, saya buat bersama guru,” katanya. Proyek ini menunjukkan bagaimana anak-anak diajak mengaplikasikan ide kreatif untuk membantu sesama.
Dalam setiap proyek, anak-anak juga belajar berkolaborasi, mengelola waktu, dan menghadapi tantangan. Setelah proyek selesai, mereka mempresentasikan hasil karya mereka, berbagi pengalaman, dan merenungkan pelajaran yang diperoleh.
Menghubungkan Seni, Budaya dan Kewirausahaan
Entrepreneurship Seni Budaya di TKK Penabur Bintaro Jaya mengintegrasikan pembelajaran seni, budaya, dan kewirausahaan dalam satu kesatuan yang harmonis. Dengan program ini, anak-anak tidak hanya belajar menghargai budaya lokal, tetapi juga mengembangkan keterampilan kreatif dan inovatif yang akan berguna sepanjang hidup mereka.
Melalui partisipasi dalam GEW, anak-anak diberi kesempatan berinteraksi dengan pengusaha muda dari seluruh dunia dan belajar bagaimana nilai kewirausahaan diterapkan dalam konteks global. “Ini langkah penting untuk menciptakan generasi muda yang siap berinovasi, berkreasi, dan berwirausaha, sambil tetap menghargai budaya lokal,” tutup Agatha.
Editor : Hasiholan Siahaan