JAKARTA, iNewsTangsel.id - Mayjen TNI Budi Pramono, seorang perwira tinggi TNI AD yang menginspirasi, telah meraih rekor MURI berkat dedikasi luar biasanya dalam menuntut ilmu.
Dengan segudang gelar akademik dari berbagai universitas ternama, baik di dalam maupun luar negeri, beliau membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.
Semangat belajarnya yang tinggi, bahkan di tengah kesibukan sebagai seorang perwira, menjadi contoh bagi kita semua. Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di TNI.
Beliau meraih gelar Master of Art dalam studi keamanan dan strategi dari Universitas Hull di Inggris (1998), Master of Management dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (2005), serta menyandang gelar sarjana dan magister hukum dengan predikat cum laude dari sebuah universitas di Jakarta.
"Dalam mengejar pendidikan ini, saya terinspirasi dari apa yang disampaikan Nelson Mandela tentang pendidikan. Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia. Kenapa? Karena pendidikan bisa merubah dunia," kata Budi di Galeri Museum Rekor MURI Jakarta, belum lama ini.
Budi mengungkapkan bahwa ia harus rela mengorbankan waktu liburnya untuk belajar. 'Setiap akhir pekan, saya sudah menyiapkan diri untuk belajar sejak hari Jumat,' ungkapnya.
Budi menegaskan, jika karier militernya tak menjadi alasan untuk tidak menuntut ilmu setinggi dan sebanyak mungkin. Budi pun berharap agar jejaknya dapat diikuti oleh rekan-rekannya di TNI.
"Dengan pendidikan ini begitu penting untuk menentukan kualitas SDM kita," pungkasnya.
Selain mengenyam pendidikan akademik di berbagai universitas, beliau juga aktif mengikuti pelatihan militer di tingkat internasional. Beberapa di antaranya adalah Regimental Officer Advanced Course di Australia, National Security Intelligence Training Course di Taiwan, dan Command and General Staff College di Manila, di mana beliau meraih penghargaan lulusan terbaik.
.
Budi juga menyelesaikan pendidikan militer United Nations logistics Course di Port Dickson (2002), Austfamil Course di Laverton Australia (2003). Serta Emergency Management Australia Course (2004). Budi juga telah meraih berbagai penghargaan.
Di antaranya Dean of Maat di Teheran, sebagai Athan Iran yang membawahi Iraq, Azerbaijan, dan Turkemenistan pada 2012 serta penghargaan dari Duta Besar RI di Iran 2012.
Budi juga menerima mendapatkan penghargaan dari Wantimpres pada 2015, 2016, dan 2019, penghargaan Wantannas pada 2020, Bintang Yudha Nararya 2021. Serta Piagam Penghargaan Warta Merdeka sebagai Tokoh Militer dengan ISBN, HAKI dan Gelar Kompetensi Internasional terbanyak pada 2023
Editor : Vitrianda Hilba Siregar